Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melibatkan Diri bersama Pagi

25 Juni 2018   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2018   09:33 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingin terlibat dengan pagi ini. Memamerkan rasa syukur terhadap apa yang sedang terjadi;

Tak terhitung banyaknya embun menggantung di pucuk-pucuk daun. Seperti sepasukan ahli trapeze yang mempertontonkan kebisaan mereka berayun. Cantik dan anggun!

Rumput dan tumbuhan bawah berparade dalam satu warna hijau. Seolah pagi sedang menghampar permadani istimewa yang ditenun dari serat-serat bakau. Indah dan memukau!

Bunga-bunga kamboja meluruhkan diri namun bukan bunuh diri. Berniat memoles mosaik pagi. Sekaligus menyongsong geliat matahari. Maka sempurnalah mimpi!

Sirip-sirip cemara melambaikan dingin dari perbukitan yang kabutnya tak hendak tanggal. Meminta ijin lebih lama tinggal. Lantang menyebut dirinya sebagai pecinta yang handal!

Aku sudah terlibat dengan pagi ini. Bersekongkol dalam persekutuan hati. Meluangkan waktu untuk selalu mendidihkan hari. Tidak ada lagi istilah terperangkap dalam sunyi!

Bogor, 25 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun