Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Setiap Kejadian, Kita Belajar Semuanya

29 Mei 2018   18:21 Diperbarui: 29 Mei 2018   18:38 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap perpisahan, kita belajar, bagaimana melupakan pertemuan.

Di setiap kemenangan, kita belajar, bagaimana merasakan kekalahan.

Di setiap keindahan, kita belajar, darimana dulunya gersang berasal.

Di setiap kegelapan, kita belajar, di mana letak cahaya saat gulita.

Di setiap kepiluan, kita belajar, seperti apa rasanya kegembiraan.

Di setiap detik yang melaju, kita belajar, cara sebaik apa untuk memandu waktu.

Segarang apa memasang raut muka, ketika senja merapati batin kita, tetap saja kita merindukan bianglala. Memberi warna terbaik dalam pandangan mata.

Sepedih apa mengalirkan airmata, ketika kemarau mengeringkan jiwa kita, tetap saja kita berharap pada hujan untuk menumbuhkan ingatan akan lupa.

Sementara malam menutupi cerita tentang terang, kita belajar, menghargai setiap titik cahaya yang ada.

Bogor, 29 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun