Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Cemara dan Pagi yang Mengikutinya

21 April 2018   10:23 Diperbarui: 21 April 2018   10:57 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cemaranya berdiam seperti arca. Tak tersentuh angin. Memang tidak ingin. Maunya sederhana. Menikmati pelukan matahari. Sampai sirip-sirip daunnya menegak kembali. Dinginnya malam selalu saja menyuruhnya tertunduk. Hingga buku-buku rantingnya tertekuk takluk.

Entah apa alasannya. Setiap kali terjaga dan pagi mengikutinya, cemara itu merasa hidup lagi.  Seolah nyawa selanjutnya tiba. Menggantikan nyawa sebelumnya yang disebut daun-daun menua.

Kisah ini dituliskan oleh rumput-rumput yang mulai meninggi. Cemara itu tumbuh di antaranya. Berdampingan dengan rumpun bambu yang buluh-buluhnya tak lagi merindu. Lebih banyak membisu oleh sebab-sebab tak menentu. 

Kisah ini diceritakan kembali oleh bukit yang sepertinya sakit.  Cemara itu menempati punggungnya seperti sedang menunggangi kuda. Untuk sekian lama. Membuat keringatnya mengucur deras begitu hujan ditumpahkan langit. Menggerus gumpalan dan remah tanah di pinggangnya yang lelah.

Cemara dan pagi bukanlah sepasang kekasih yang memutuskan patah hati. Terhadap pilihan-pilihan hidup yang seringkali menyakiti. Keduanya justru terpilih untuk terus mencintai. Cemara terhadap embun yang dengan penuh kasih menyusuinya. Dan pagi terhadap waktu yang selalu menyediakan dirinya selalu ada.

Bogor, 21 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun