Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Termakan Zaman

18 April 2018   07:10 Diperbarui: 18 April 2018   08:38 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benak orang-orang dirusuhi keinginan, bermacam-macam

dari hal sederhana hingga sempurna

Tidak sekedar mengisi perut dan bersendawa

Termasuk bagaimana harus tertawa dan mentertawakan

Adalah bagian dari kebutuhan

Orang-orang termakan zaman

Digerogoti dari kepala hingga ujung kaki

Rambutnya berapi, menyala setiap hari

Wajahnya berdaki, sulit dikenali

Detak jantungnya berlipat kali, mengejar lusinan mimpi

Hatinya mendingin cepat, seperti musim dingin kedinian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun