Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fiksi Itu Nyata yang Nyaris Mati

14 April 2018   12:40 Diperbarui: 14 April 2018   12:53 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Adalah ketika meludah pada panggangan api. Berharap itu minyak tanah sehingga nyala apinya makin berkobar. Lalu semua makanan segera matang. Dikunyah kepalsuan.

Ini baru namanya fiksi. Mengecat malam dengan warna ungu. Apakah dipikir bahwa malam itu adalah tipuan passiflora. Sehingga mata mudah saja terpedaya.

Fiksi itu susah dicerna. Seperti makanan alot yang masuk perut tanpa lewat mulut. Perumpamaannya cukup mengerikan. Karena fiksi memang dimaksudkan untuk menakuti kebiasaan.

Orang-orang yang bicara fiksi adalah orang-orang yang menelan bulan ketika tidur. Kekenyangan lalu memuntahkannya begitu terjaga. Dalam ribuan kata aneh tanpa tata bahasa.

Orang-orang yang menulis fiksi adalah orang-orang yang matanya dicungkil hujan. Berhamburan bersama titik-titiknya yang berpecahan. Bergulat dengan lumpur. Sehingga kalimat-kalimatnya seakan muncul dari dalam sumur.

Orang-orang yang dihantui fiksi adalah orang-orang yang membunuh dirinya sendiri dengan cara mencekik pagi, mengabaikannya ketika sekarat, membuang indahnya di selokan, lalu tiba-tiba saja tengah malam memicing datang.  Tanpa sempat lagi menikmati segarnya embun satu cawan.

Sampit, 14 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun