Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingin Bertukar Tempat

12 April 2018   19:05 Diperbarui: 12 April 2018   19:27 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan langit,

Agar bisa memandangi bumi seluas-luasnya.  Menyelidiki di bagian mana tanahnya nyaris mati.  Terbakar atau berpenyakitan.  Supaya bisa tepat dimana harus mengirimkan hujan.  Sehingga tak sia-sia airnya bukan cuma jadi kubangan.

Dengan lautan,

Agar bisa menyaksikan lompatan ikan pari.  Invasi jutaan mackarel.  Dan serbuan paus bungkuk.  Di permukaannya yang setenang kaca atau dikacau badai.  Sungguh penting memastikan gelombang itu tidak bergumpal oleh tumpahan minyak.  Laut tidak untuk dinyalakan.  Biarkan pada kodratnya memadamkan.

Dengan sungai, danau dan kali,

Agar bisa melihat tebing menggugurkan kepingan kerikil.  Menikung di jeram yang bisa membalikkan rasa ingin tahu.  Terselip di batu-batu. 

Juga memandang hamparan gurun air.  Tanpa gelombang.  Tempat beranak pinaknya ketenangan.  Di tempat ini, rusuh adalah kata terakhir untuk menggambarkan.

Sekaligus menyadap suara gemericik kecil.  Menyelinap di antara semak.  Lalu muncul lagi di ujung pematang.  Ditunggu para petani dengan mata penuh kesungguhan.

Jangan sampai jernih dan bening itu menjadi sejarah.  Ketika lumpur dialirkan paksa sebagai air bah.

Dengan gunung-gunung,

Agar menjadi saksi betapa murung adalah keputusan yang salah.  Di sana yang ada hanya indah.  Kabut memandikan lembah.  Sementara ngarai menganga adalah tempat segala lelah tumpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun