Kupu-kupu Monarki
Sepasukan besar kupu-kupu monarki. Mendekorasi ulang langit lepas dengan warna kuning dan coklat. Melapisi biru dan abu-abu. Jadilah setengah warna bianglala tersaji di musim semi.
Empat generasi melanglang buana. Melintasi dua benua. Tiga kali harus bermetamorfosa. Memutar balik kehidupan seperti jeruji sepeda.
Terbayangkan lelahnya. Sepasang sayap selembut kata-kata pujangga. Terbang dikejar angin dingin. Â Meliuk-liuk dari terkaman para pemburu. Harus tiba segera. Ada cinta menunggu di sana.
Keajaiban selalu tersaji sebagai fragmen yang terhidang di meja perjamuan milik Tuhan. Diramu sempurna dengan resep serumit pantulan kaca. Tidak mengada-ada. Karena sesungguhnya memang ada.
Bogor, 17 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H