Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenapa Mesti Melumpuhkan Keinginan

7 Maret 2018   18:46 Diperbarui: 7 Maret 2018   19:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa harus ricuh pada sebuah cadar muka.  Sedang gunung pun tak gaduh ketika mengenakan cadar melalui kabut-kabutnya.

Kenapa mesti gelisah saat orang memutuskan untuk menutupi wajah.  Sedang ngarai dan lembah saja tak gundah manakala menutupi muka dengan kelebatan pepohonannya.

Kenapa mesti melumpuhkan keinginan hati yang merdeka.  Sedang seekor lebah pun bebas menancapkan sengatnya saat sarangnya diserbu tawon raja.

Itu adalah pilihan sederhana.  Bukan kerumitan yang bisa menimbulkan peperangan.  Bukan pula tumpukan labirin yang bisa membuat orang tersesat jalan.  Biarkan saja.

Kalau kau tak mau melihat orang bercadar muka.  Tutuplah seluruh bulatan mata.  Kau akan dilindungi kegelapan jura.  Kau tak akan ditumpahi prasangka.  Dalam pikiranmu yang lebih banyak dihuni tuba.

Jakarta, 7 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun