Jangan tanyakan darimana aku mendapatkan tanah subur yang aku letakkan di vas bunga. Â Tempat aku menanam Cattleya untuk mengabadikan simbol cinta. Â Aku mencurinya dari waktu yang berahasia. Â Ketika sepasang merpati tersesat menuju paguponnya.
Di kaki-kaki mereka terikat pita putih. Â Pertanda kedamaian yang dititipkan langit. Â Menyebar bersama udara yang diterbangi. Â Menunjukkan dengan jelas bagaimana sebenarnya cara mencintai.
Jangan tanyakan sejak kapan aku mengumpulkan wangi melati dari segala penjuru negeri. Â Aku kemas dalam peti yang terbuat dari kayu gaharu. Â Agar harumnya diawetkan oleh waktu yang tak lagi berahasia kepadaku.
Peti-petinya dipaku menggunakan tajamnya pendulum. Â Selalu mengikuti kemanapun arah bergeraknya jarum. Â Ketat dijaga oleh telinga dan mata yang terbuka. Â Siap mendengar dan melihat tibanya cinta yang tak lagi mengada-ada.
Sampit, 2 Maret 2018