Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Episode Puisi dari Pojokan Jakarta (4)

7 Februari 2018   20:00 Diperbarui: 7 Februari 2018   20:07 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lumut dan alga memasuki kamar atas sebuah rumah yang gelagapan hampir tenggelam.  Banjir yang datang jauh lebih tinggi dari banir.  Seluruh kampung menggapai-gapai.  Sisa harapan hanya pada perahu karet yang hilir mudik berusaha mencapai.

Bau lumpur mengudara sejelas radio dengan menara setinggi Sequoia raksasa.  Beritanya mengapungkan kepedihan orang-orang yang tak lagi bisa menyalakan pelita.  Berdesakan di tenda yang sempit.  Memulihkan rasa terbuang yang sungguh sakit.

Potongan-potongan kayu berkumpul di sudut sungai yang dulunya tempat jemuran orang-orang pinggiran.  Bekas kampak dan gergaji menampakkan luka-luka dengan getah yang sudah membeku.  Seperti rona darah yang membisu.  Bercerita tentang kematian yang tidak diupacarakan.

Sepasang sandal usang tersangkut di antara rumpukan batu yang terbawa dari hulu.  Sandal yang bisa berkisah hingga setebal buku.  Perjalanannya yang mengendarai harapan.  Akhirnya tercampakkan di sungai yang sedang melampiaskan kegaduhan.

Jakarta, 7 Februari 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun