Semisal asap yang bergulung di hadapanku ini bisa aku rangkum menjadi keindahan kabut, tak perlu aku bersusah payah ke puncak Pangrango untuk dapat mengelus dinginnya.Â
Seumpama mendung yang menggantung di atasku itu mampu kulipat menjadi sehelai kertas, tak usah aku berjauh-jauh mengupas batang akasia agar bisa menulisinya.Â
Seandainya sinar matahari yang sedang bersembunyi di atas sana dapat kurubah menjadi sebidang sawah. Â Tentu aku bisa menanami padi yang menghasilkan bulir-bulir penuh kehangatan.
Andaikata pohon-pohon di depanku ini tak bersedih karena mata yang berlaluan tak mau mengedarkan penglihatan. Â Maka aku bisa mencandai mereka betapa ramahnya manusia kepada alam.
Jikalau kau tak mau mengaku bahwa aku adalah seorang petugas kata yang sedang berburu cinta. Â Jangan salahkan aku bila aku berdiam selamanya di hatimu.Â
Jakarta, 22 Januari 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI