Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Dianiaya Jika Tak Ingin Terbakar

7 September 2017   04:59 Diperbarui: 7 September 2017   05:50 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kualanamu menyambutku dengan gerimis

Langit di atasnya merintih rintih

Meminta bertemu kekasihnya

Yang sedang diuji oleh para singa

Pertarungannya terjadi sejak tadi

Tak ada bianglala yang bisa membantu

Cahaya matahari disembunyikan oleh Selat Malaka

Melalui mendung setebal kabut Himalaya

Pokok pokok kayu meranggas berteriak selantang gempa

Ini adalah air yang dinantikan semenjak kulitnya mulai mengelupas

Daunnya keriput, kering, mati lalu diserbukkan angin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun