Tak hendak ku disuruh menghujat. Â Serombongan terik yang datang tidak salah alamat. Â Ini saatnya kemarau. Â Saat matahari membawa panas yang tak mungkin dihalau.Â
Sesungguhnya ini salah satu keajaiban musim. Â Setengah bumi digaris lazim. Â Panas bukanlah malapetaka. Â Apalagi semenjak banjir air juga mengalirkan airmata.
Kemarau panjang akan selalu datang setelah hujan yang panjang. Â Saatnya para petani memanen garam. Â Sambil menunggu padi menemui bernas bulirnya matang.Â
Selalu ada gairah ketika musim berganti. Â Seperti saat membenahi isi laci. Â Menemukan kunci untuk membasahi keringnya hati.
Jakarta, 28 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H