Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hijaunya Berpelangi

26 Agustus 2017   20:24 Diperbarui: 26 Agustus 2017   20:40 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Warna hijau berundak undak

Tujuh tingkat seperti pelangi

Dari setua nangka hingga semuda pakis haji

Menyusun piramida pagi setelah mimpi beranjak pergi

Seolah tangga ketiga bianglala terlepas dari tangkainya

Menyiram semua daun daunan dengan sukarela

Tularkan segarmu pada semua mata

Ujar sang panglima sederhana

Hilang semua merah di mata karena amarah

Lenyap semua hitam di mata karena gelap

Pupus semua kelabu di mata karena ragu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun