Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Malam yang Sanggup Menahan Kelam

7 Agustus 2017   09:18 Diperbarui: 7 Agustus 2017   09:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakan padaku

Sampai dimana kau berjalan

Apakah sahara telah terlewati

Atau kau masih beredar di sungai sungai mati

Ceritakan saja

Apa yang kau jumpai dalam mimpi

Apakah kelebatan sayap kelelawar

Atau bintang yang jatuh di pangkuan

Tuliskan sedikit

Seperti apa rasa pahit

Apakah manisnya tertinggal

Atau sengaja untuk kelak saat rasa hambar telah tanggal

Kitabkan lah

Setumpuk kekuatan yang kau punya

Apakah itu tinggal seperempat

Atau malah meningkat berlipat lipat

Lumpuhkan lah

Rasa sakit yang membuatmu berjengit

Tak ada malam yang sanggup menahan kelam

Karena pagi selalu saja datang

Bogor, 6 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun