Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Melarut Bersama Pahit

6 Agustus 2017   22:17 Diperbarui: 6 Agustus 2017   22:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam melarut bersama secangkir kopi

Menunda pekat mendekat

Menahan gelap mendekap

Melawan panas berupas

Menerima manis berlapis lapis

Rasa pahit ternyata lebih berkuasa

Mungkin karena pahit jauh lebih perkasa

Barangkali pahit lebih dahulu lahir dari semua rasa

Tapi ternyata pahit tidak menyiksa

Hanya lewat sekejap mata

Seperti angin saat senja

Pahit bukan pengadil jiwa

Pahit hanya sekedar pengingat rasa

Masih ada manis tersisa di dunia

Bogor, 6 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun