Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keliru Menafsir Kedatangan Siang

6 Agustus 2017   10:38 Diperbarui: 6 Agustus 2017   10:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguhlah keliru

Jika menganggap siang selalu membawa terik

Tak jarang siang memberi teduh

Seteduh matahari pukul tujuh

Siapa yang menyangka

Siang adalah sebuah pertanda

Bahwa malam sebenarnya isak tangis

Bagi gerimis yang tak bisa melihat derainya

Siang datang membawa cahaya

Bukan agar tidak gelap

Namun agar terang diakui sebagai terang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun