Aku ditertawakan kali kali
Merajuk lalu pergi
Mencoba memegang air dan meletakkannya dalam hati
Padahal itu lupa diri
Cukup sekali
Aku menghentikan puisi
Terlelap lalu kalap
Namanya menyetujui permintaan sunyi
Menemani patahnya hati
Jakarta, 22 Juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!