Ijinkan aku meminta maaf kepada kakak perempuanku. Yang selalu menggandengku saat menaiki eskalator mall. Yang selalu membelaku di hadapan kawan kawanku yang selalu memandang sinis kepadaku. Anak kaya yang manja, begitu kata mereka. Dan kakak perempuanku membentak mereka sambil meraihku dalam pelukan. Kakak perempuanku yang berani berkelahi dengan kawan laki lakiku karena dia mendorongku jatuh gara gara dia merebut mainan kesukaanku.
---------
Ijinkan aku ya Tuhan. Ijinkan aku. Ratapan Daman semakin lirih. Sekarang pendengarannya juga jauh berkurang dibanding tadi. Dia hanya sanggup mendengar lamat lamat.
“Aku maafkan kamu anakku....” ayah dan ibunya terisak bebarengan.
“Pergilah dengan tenang adikku. Kakak akan selalu menyayangimu....” disambung sedu sedan kakak perempuannya.
Daman seperti merasa sebagai layang layang yang putus benangnya. Menerbangkan diri ke langit dengan kelegaan luar biasa setelah mendengar semuanya.
Ayah, ibu dan kakaknya memeluknya jenazahnya dengan erat saat melihat dua titik kecil airmata mengalir keluar dari mata Daman yang sudah tertutup rapat rapat dengan nyawa dibawa malaikat.
Jakarta, 12 Juni 2017