Ketua DPR RI Puan Maharani meminta persiapan dan kewaspadaan akan adanya ancaman cuaca atau kondisi alam yang mengkhawatirkan menjelang akhir tahun. Hal itu dikatakan dirinya melihat potensi La Nina yang bisa muncul dan menyebabkan banjir hingga tanah longsor di Indonesia.
"Bencana alam yang terjadi karena faktor cuaca bukan hal yang baru di negara kita. Sewajarnya kita punya langkah antisipatif dan kewaspadaan dalam menghadapinya. Apalagi, ini masuk musim hujan dibarengi dengan kemunculan Covid-19 Omicron," ujar Puan.
Puan memandang bahwa ancaman bencana alam dan Covid-19 adalah dua masalah yang tidak bisa dipisahkan. Kemudian, harus ada pula rangkaian strategi, baik untuk pencegahan hingga penanggulangan, yang dimiliki oleh Indonesia.
Jangan sampai, lanjut Puan, masyarakat yang kena dampak besarnya. Bencana alam yang disertai dengan kemungkinan penyebaran virus corona sangat mengkhawatirkan dan dua kali lipat mengancam nyawa manusia.
"Kita harus antisipasi penanganan bila memang terjadi bencana dan nantinya juga dibarengi penekanan penyebaran Covid-19. Itu tidak mudah lho, jadi harus ada strateginya dari pemerintah," kata Alumnus UI itu.
Prediksi La Nina dan kehadiran varian Covid-19 baru bisa dibilang memang muncul berdekatan. La Nina 2021 diprediksi kehadirannya pada rentang Oktober 2021 hingga Februari 2022. Potensi bencana yang bisa terjadi diperkirakan meliputi banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, badai tropis atau puting beliung.Â
Ancaman selanjutnya yang mengikuti kehadiran La Nina adalah ketahanan pangan. Di antaranya adalah tanaman rusak karena hama, penyakit atau banjir, dan kualitas air yang menurun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan kemungkinan ini. Kemungkinan daerah yang akan terkena dampak besar adalah Sumatera bagian selatan, kalimantan bagian selatan, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi bagian selatan.Â
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga memberikan peringatan pada dunia untuk waspada terhadap varian Omicron yang telah mengalami evolusi dan mutasi virus.
Omicron dikatakan akan berbeda daripada varian lainnya. Sejauh ini, kasus positif banyak ditemukan di Afrika Selatan. Peneliti di negara itu pun sedang berusaha keras untuk memahami lebih jauh terkait varian ini.