Sore kemarin, saya sempatkan untuk menelpon ketua komunitas Guru Penggerak angkatan 4 Provinsi Bengkulu. Saya menanyakan khabar dan iseng mengorek tentang persiapan acara selanjutnya. Kami baru saja usai melaksanakan halal bihalal dan sekaligus lokakarya mandiri di tepi pantai panjang (sabtu, 13 Mei 2023). Sapaan akrab ketua kami, biasa dipanggil Pak Jo. Beliau mendapat tawaran untuk mengelola tentang digitalisasi yang digawangi oleh Kominfo. Kami akan mengadakan kegiatan luring maupun daring.
Betapa terkejutnya saya ketika mendengar berita yang sudah berseleweran tentang Menteri Komunikasi dan Infromatika. Ini juga yang kami bahas saat sore kemarin, apakah akan diteruskan atau mandek, kami belum tahu. Padahal untuk tempat kita sudah mendapat sinyal positif dari pemerintah daerah. Wah....ini boleh juga dikaitkan dengan tantangan menulis kompasiana.com terkait kasus yang sedang menggelinding dan menimpa salah satu menteri pilihan kebanggaan.Â
Ada-ada saja kompasiana, tantangan menulis diberikan bagi kompasianer yang berminat. Tentu tema kali ini tidaklah ringan tentang opini terkait siapa yang pantas menggantikan posisi Bapak Johnny G Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Infromatika (Menkominfo)? seberapa pantaska aku menggantikan Johnny G Plate?
Sangat disayangkan momentum diujung berakhirnya masa kabinet menteri pada masa kekuasaan saat ini harus masih bergulat dengan sandungan kasus yang akan menyeret nama partai pengusung menteri tersebut. Merinding dan bergidik bulu kudukku karena hal ini mengingatkan kasus temanku saat menjadi kepala sekolah hingga menyeretnya meringkuk di rumah tahanan. Ini negeri ngeri sekali, bisa jadi ada jebakan mengintai siapapun. Ah.....apa memang harus memberikan pelajaran nyata bagi saya sendiri agar ketika menjadi pemimpin haruslah berhati-hati. Ingat pesan kepala BGP Provinsi Bengkulu saat menghadiri acara lokakarya mandiri kemarin. Beliau mengatakan jangan takut, dan bendera itu tidak akan berkibar sempurna jika tidak ada angin. Berbuatlah sesuai yang digariskan dan panduan yang disediakan. Pahami petunjuk teknisnya, nah jika sudah berjalan pada jalan yang benar maka tidak akan takut jika ada pemeriksaan dari pihak yang berwenang.
Ah, kembali ke Plate, tak tanggung-tanggung diperkirakan Rp 8 Triliun telah merugikan negara. Hal ini perlu dipertanggung jawabkan, hingga dicopot dari jabatan menteri. Lalu, siapa yang pantas menggantikan? apakah dari orang berlatar belakang politik atau teknokrat? mengingat ini sangat berperan penting bagi pemerataan akses internet hingga ke daerah tertinggal, terluardan terdepan. Satu hal lagi tahun depan adalah pemilihan umum,tentu terkait dengan hal ini kominfo dibutuhkan.
Menurut saya siapa yang pantas menggantikan posisi Plate, tentu beragam pandangan bisa dijadikan acuan. Ada hal penting yang perlu dijadikan pijakan dalam menentukan siapa yang pantas, diantaranya beberapa ciri-ciri yang dapat dianggap penting untuk menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika:
Pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi dan komunikasi: Penting bagi seorang Menteri Komunikasi dan Informatika untuk memiliki pengetahuan yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang tren dan perkembangan di bidang teknologi dan komunikasi. Mereka harus mengikuti perkembangan terkini dalam teknologi informasi, telekomunikasi, media sosial, keamanan siber, dan bidang terkait lainnya.
Kemampuan kepemimpinan dan manajemen: Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika perlu memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat dan kemampuan manajerial yang efektif. Mereka harus mampu mengoordinasikan kegiatan di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, bekerja dengan berbagai pihak terkait, dan membuat keputusan yang strategis untuk mendorong kemajuan di sektor komunikasi dan informatika.
Keterampilan dalam merumuskan kebijakan: Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika harus mampu merumuskan kebijakan yang efektif dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang regulasi, hukum, dan kebijakan yang terkait dengan sektor komunikasi dan informatika, serta mampu memprediksi dan menanggapi isu-isu yang muncul.
Kemampuan berkomunikasi yang baik: Penting bagi seorang Menteri Komunikasi dan Informatika untuk memiliki kemampuan komunikasi yang kuat. Mereka harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan berbagai pemangku kepentingan, baik itu publik, sektor swasta, akademisi, maupun media. Kemampuan berkomunikasi yang baik juga penting dalam menyampaikan kebijakan dan mengedukasi masyarakat tentang perkembangan di bidang komunikasi dan informatika.
Kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan: Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang efektif harus memiliki visi yang inklusif dan berkelanjutan dalam pengembangan sektor komunikasi dan informatika. Mereka harus memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat yang kurang mampu, masyarakat pedalaman, dan kelompok minoritas. Selain itu, mereka harus mempromosikan inovasi, digitalisasi, dan pemerataan akses teknologi di seluruh negara.
Ketahanan keamanan siber: Di era digital yang semakin kompleks, keamanan siber menjadi isu penting. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika harus memiliki pemahaman yang kuat tentang keamanan siber dan mampu mengembangkan kebijakan dan tindakan yang efektif untuk melindungi infrastruktur digital dan data negara dari ancaman kejahatan siber.
Namun, ada hal yang terpenting yang ada di atas itu semua, yaitu akhlak mulia dan integritas moral. Hal ini adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh pejabat pemerintahan, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika. Mereka harus dapat menjadi teladan yang baik dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan melayani kepentingan publik dengan integritas yang tinggi.Â
Beberapa ciri-ciri akhlak mulia yang dapat menjadi pertimbangan meliputi:
Integritas: Kemampuan untuk bertindak dengan jujur, konsisten, dan etis dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki integritas tinggi akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan dapat membangun kepercayaan publik.
Tanggung jawab: Mampu bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil serta memiliki kesadaran akan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan dan tindakan pemerintah dalam bidang komunikasi dan informatika. Tanggung jawab yang kuat akan membantu menjaga konsistensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam kepemimpinan.
Empati dan keadilan: Kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif, kebutuhan, dan hak-hak semua pemangku kepentingan dalam sektor komunikasi dan informatika. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki rasa empati dan keadilan akan berupaya memastikan kebijakan dan inisiatif pemerintah menguntungkan semua pihak secara adil.
Komitmen terhadap pelayanan publik: Memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi untuk melayani masyarakat dan kepentingan publik. Seorang Menteri Komunikasi dan Informatika yang memiliki komitmen terhadap pelayanan publik akan berfokus pada kepentingan masyarakat secara luas, bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Etika kerja yang tinggi: Menunjukkan sikap profesionalisme, disiplin, kerja keras, dan ketelitian dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Etika kerja yang tinggi akan memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sektor komunikasi dan informatika.
Keterbukaan dan transparansi: Mendorong keterbukaan dan transparansi dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan komunikasi dengan masyarakat. Keterbukaan dan transparansi yang tinggi akan membangun kepercayaan dan memastikan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Adakah yang memenuhi kriteria itu? maka dialah yang pantas menggantikan posisi menteri Kominfo. Rasa cinta kepada rakyat akan muncul dalam sanubari pemimpin. Pemimpin yang mampu membangun komunikasi, beretika, dan menjalin persaudaraan dengan baik/ berkolaborasi. Seseorang yang memiliki pengetahuan dibidang komunikasi dan informatika, serta berakhlak mulia. Namun yang jelas aku belumlah pantas untuk menggantikan posisi Johnny G Plate sebagai menteri yang sedang tersandung kasus menurut Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia. Aku hanyalah seorang guru matematika yang sedang belajar menjadi pemimpin diri sendiri, paling tinggi ketua MGMP matematika Kabupaten Seluma dan ketua APKS PGRI Kabupaten Seluma.Â
Menjadi pemimpin bukanlah mudah, kadang perkara kecil tentang pembagia nasi bungkus saja dengan bawahan akan dapat menurunkan value seorang pemimpin. Masa ini merupakan masa yang sangat tidak mudah dilewati. Gonjang-ganjing, huru-hara, dan penuh ketidakpastian. Sebentar di sanjung, dan dilain hari akan digantung.Â
Cinta Tuhanlah yang abadi dan pasti, pandailah berterima kasih kepada sesama. Ini juga merupakan tanda orang yang bernilai, begitu petikkan ceramah di room zoom yang kusaksikan saat halal bihalal PB PGRI hari ini. Nabi Muhammadalah ynag paling berpengaruh karena menurut penelitian ada rumusan visi besar yaitu berketuhanan dan kemanusiaan. Nenek moyang kita sudah mermuskannya pada pancasila dan mendidik generasi sesuai filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Disinilah tersurat cinta yang luar biasa, cinta kepada bangsa, maka tidak mungkin dia korupsi atau mengambil bukan haknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H