Aku dan ia telah bersama selama enam tahun. Selama enam tahun itu, cinta kami tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang sangat kuat. Aku mencintainya, dan dia mencintaiku dengan setia.
Kami berdua tahu bahwa kita tak bisa bersatu. Dia sudah menikah dan memiliki seorang istri yang baik. Meski begitu, kami tetap bersama dan memilih untuk menghormati janji pernikahannya.
Setiap kali kami bertemu, cinta kami semakin kuat dan sulit untuk dilawan. Meski kami berusaha untuk menahan diri, tetapi rasa cinta itu terus ada dan tumbuh dengan sendirinya.
Dia dan aku sering berbicara tentang masa depan kami dan bagaimana kami bisa bersama. Namun, kami sadar bahwa mimpi kami hanyalah sebuah harapan yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
Aku terus bertanya pada diriku sendiri, apakah aku akan tetap bersama dia walaupun kami tak bisa bersatu. Dia tetap menjadi cinta sejatiku, meskipun tak bisa bersama. Aku merasa bersyukur dan bersyukur atas keberadaannya dalam hidupku.
Kami berdua tahu bahwa ini adalah cinta yang sejati. Kita tahu bahwa kita harus menghormati janji pernikahannya dan takkan melanggarnya. Meski itu berarti harus melepaskan cinta kita.
Namun, cinta kami tetap abadi dan akan selalu ada dalam hati kami masing-masing. Kami akan selalu saling mencintai dan merawat cinta kami dengan penuh setia.
Sekarang, aku hanya bisa melihatnya dari jauh, sambil merenungkan semua kenangan yang kami bagikan bersama. Meski tak bisa bersama, aku tetap bersyukur karena memiliki kenangan yang indah dengan dia, dan kisah cinta yang abadi dalam hati kami masing-masing.
Hari-hari berlalu begitu cepat, dan cinta kami tetap abadi dalam hati kami masing-masing. Meskipun kami tak bisa bersama, kami saling menghormati keputusan dan janji pernikahannya.
Aku terus menjalani hidupku dengan penuh kebahagiaan. Aku mulai menemukan kebahagiaan baru dalam hidupku, bertemu dengan orang-orang yang membuatku bahagia dan mengisi hari-hariku dengan kesenangan dan kegembiraan.
Namun, meskipun aku sudah menemukan kebahagiaan baru, rasa cinta itu tetap ada dalam hatiku. Aku merindukan waktunya dulu, ketika aku bisa berada di sisinya dan merasakan kasih sayangnya yang tulus.