Mohon tunggu...
Milly Van Erich Saly
Milly Van Erich Saly Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Belajar tidak mengenal usia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Menerobos Sekat-sekat Perbedaan

9 April 2020   10:02 Diperbarui: 9 April 2020   10:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tahu bahwa negara kita bahkan seluruh dunia belakangan ini tengah mengalami krisis di banyak sektor akibat virus Covid-19 yang menyebar begitu cepat ke seluruh penjuru dunia.

Salah satu sektor yang terkena imbas cukup berat yaitu sektor ekonomi, kebijakan social distancing yang diberlakukan hampir di seluruh negara, menyebabkan para pekerja harian terpaksa harus berhenti bekerja untuk sementara dalam jangka waktu yang belum pasti dan tidak mendapat upah selama tidak bekerja.

Di lingkungan tempat saya tinggal, merupakan bagian dari wilayah pelayanan Rayon IV Jemaat GMIT Paulus Kupang, Jemaat di wilayah rayon IV ini sebagian besar berprofesi sebagai penjual dan buruh pikul di pasar.

Wilayah pelayanan rayon IV mencakup salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Kupang, sehingga di wilayah ini terdapat beragam suku dan agama yang hidup berdampingan.

Beberapa hari yang lalu, Para pelayan/presbiter Jemaat Rayon IV GMIT Paulus berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan kasih, sebagai bentuk kepedulian dalam rangka membantu saudara-saudara kita yang tetap bekerja di pasar, di tengah ancaman penularan virus Covid-19 yang mewabah.

Para Pelayan/Presbiter dengan sukarela memberikan sumbangan untuk dikumpulkan yang nantinya akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok bagi pekerja harian yang terpaksa tidak dapat menghidupi keluarganya akibat kebijakan yang sedang diberlakukan.

Hasil sumbangan yang terkumpul digunakan untuk membeli Alat Pelindung Diri berupa masker dan hand sanitizer pagi saudara-saudara yang masih bekerja di pasar, kemudian digunakan untuk membeli bahan pokok  bagi mereka yang berhak menerima.

Karena diinisiasi oleh organisasi agama Kristen kegiatan ini tidak serta merta hanya diperuntukan bagi umat Kristen saja, tetapi untuk semua saudara-saudara yang walaupun  memiliki agama/keyakinan yang berbeda, karena kasih tidak akan pernah dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan, tetapi kasih menembus segala tembok perbedaan.

Nilai seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh semua anak bangsa ditengah amukan wabah Covid-19 yang menerpa bangsa kita, kalau saling berempati merasakan kesusahan yang dialami saudara-saudara kita, maka kita akan tergerak melakukan sesuatu untuk dapat saling menolong meringankan beban.

Dengan saling bahu membahu kita dapat memerangi pandemi ini agar segera berakhir, di saat-saat seperti ini tidak penting apa agamamu, siapapun dia, suku apapun dia dan agama apapun dia, kita adalah saudara sebangsa, merupakan kewajiban kita untuk menolong saudara yang membutuhkan bantuan dalam tindakan kasih yang nyata.

Kita berharap badai ini segera selesai dan negeri yang kita cintai ini dapat hidup kembali dalam rasa aman dan kerukunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun