Mohon tunggu...
Millian Ikhsan
Millian Ikhsan Mohon Tunggu... Konsultan - Advisor

Belajar menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mulai Saja Dulu!

30 Januari 2025   18:36 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture from Majestic Lukas on Unsplash 

Tentu kita kita sering dengar, sebuah kalimat yang cukup terkenal, dan sering dikaitkan dengan strategi untuk memulai usaha dan menjadi entrepreneur. Bukan itu saja, kalimat ini juga sering digunakan untuk memotivasi anak muda atau mungkin siapa saja. Begini biasanya kalimatnya, "pokoknya mulai saja dulu, tidak usah terlalu banyak pertimbangan."

Ungkapan "mulai saja dulu" ini, bisa kita analogikan dengan, mencoba mendorong sebuah truk mogok. Sekian lama mogok, berhenti total, sampai seperti nempel dengan permanen dengan tanah. Tentu upaya untuk mendorong truk ini tidak mudah. Perlu usaha dan niat kuat, energi besar dan kemauan untuk terus mendorong sampai truk ini bergerak. Ketika mulai bergerak, ban akan mulai beranjak dari posisi semula. Ini adalah sebuah momentum penting sebagai langkah awal sebuah pergerakan. Perlu diingat bahwa ini adalah sebuah kemajuan besar.

Ketika si truk mulai bergerak, maka berbagai kemungkinan dapat terjadi. Sebuah pintu mulai terbuka perlahan. Tidak pernah mudah, memang, tapi ini adalah langkah besar.

Ada beberapa hal penting terkait pada "mulai saja dulu" ini.

Mendorong truk rusak hingga bergerak, menjelaskan hal penting yaitu momentum. Dengan mendorong truk sampai bergerak, kita sudah memperoleh kembali sebuah momentum yang telah lama hilang. Momentum yang memunculkan daya dorong. Daya dorong yang melepaskan truk dari kondisi inertia. Inertia adalah kecenderungan untuk tetap diam dan statis.

Hanya sebuah perubahan besar yang bisa merubah kondisi inertia menjadi lebih dinamis. Ini adalah titik awal yang bisa merubah banyak hal.

Hal penting lainnya yang dapat mengsipirasi kita dengan mindset ini adalah, jangan overthinking. Terlalu banyak pertimbangan, menunda sampai merasa sudah betul betul siap. Menumpuk banyak strategi di kepala, tapi tak kunjung dieksekusi. Mempertimbangkan risiko terlalu lama, sesungguhnya tak lain adalah wujud dan variasi dari overthinking. Bebaskan diri dari overthinking, segera saja mulai eksekusi.

Dan yang terakhir adalah, pemahaman bahwa akan selalu ada tantangan yang ditemui dalam kehidupan. Challenge akan selalu ada. Mari kita buat sebuah pengandaian, apabila semua hal berjalan lancar, maka tidak ditemui tantangan, berupa kesulitan, masalah- masalah dan hal lain, bisa dibayangkan bahwa truk ini mungkin tidak mogok. Bisa distarter, kondisi mesin bagus, dan bisa dikemudikan kemana saja.

Namun masalahnya, kehidupan kita tidak pernah sesederhana ini. Kita harus membiasakan diri dengan tantangan dan kesulitan. Pemahaman akan kondisi ini, akan sangat membantu. Membangun mentalitas yang tahan banting menghadapi tantangan demi tantangan. Harus ingat bahwa adalah kesulitan akan selalu ada. Inilah yang sebetulnya memicu kita untuk berusaha lebih keras, lebih taktis dan segera bergerak tanpa ditunda.

Tampaknya kita sudah memasuki aspek psikologis, yang ternyata juga juga sangat penting. Beberapa aspek psikologis pun dapat terbangun dengan menggunakan semangat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun