menulis, karena sedang semangat-semangatnya, coba menulis setiap hari. Setiap malam.
Masih soal tulisAda sedikit percobaan yang dilakukan, untuk sekedar tahu saja, bisakah kegiatan menulis dilakukan dalam berbagai situasi? Situasi apa saja? Harus nyaman atau tidak perlu nyaman?
Jadi untuk melakukan percobaan ini, di cobalah kegiatan menulis dalam beberapa situasi.
Setelah beres beres rumah, langsung nulis pakai komputer, ternyata bisa.
Selanjutnya sehabis kegiatan fisik yang jauh lebih berat. Habis cabut rumput halaman. Keringat bercucuran, napas ngos-ngosan, coba langsung menulis. Ternyata, bisa aja.
Terus coba juga menulis di waktu-waktu berbeda. Malam-malam dikamar ber AC, dingin, lancar lancar saja.
Siang siang di ruang tengah, pintu dan jendela dibuka lebar, tanpa AC, dengan gangguan dua ekor kucing, ternyata bisa juga.
Malam ini flu mulai menyerang. Bersin berulang kali, kepala agak kurang enak dan hidung meler dengan ingus yang encer. Artinya flu memang siap menyerang.
Dengan pengalaman puluhan tahun, kalau ingus masih encer, ini adalah pertanda awal dari flu pilek. Butuh beberapa hari, untuk bisa pulih.
Bersin mampet meler ini merupakan lanjutan dari sakit tenggorokan yang sudah menyerang kemarin. Nah, waktu sakit tenggorokan, nyoba nulis juga, hasilnya bisa-bisa aja.
Tetapi ketika hidung meler dan bersin-bersin ini, rupanya inilah gangguan berat untuk menulis. Ternyata sulit untuk konsentrasi, ketika hidung mampet meler. Kesimpulan saya, kalau mau konsisten menulis, usahakan tidak terserang flu.