Bicara tentang aktivitas harian dalam implementasi Change Management, akan terlihat bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan sangat fokus kepada kegiatan koordinasi dan sinkronisasi. Ketika sebuah perubahan sedang berjalan dalam perusahaan, apapun bentuk dan skalanya, berbagai aktivitas dan inisiatif penting akan bergulir secara bersamaan.
Sebut saja, ketika sebuah perusahaan sedang menerapkan suatu system informasi ERP, maka biasanya dalam perusahaan juga akan berlangsung aktivitas lain seperti, pembenahan alur informasi, peningkatan kualitas komunikasi, pembekalan pada pimpinan, capacity building untuk operasi system baru, dan kadangkala mulai mendiskusikan budaya dan aturan sesudah system ini terpasang. Dalam Bahasa change management, banyak hal terimpact, dan tentunya membuat organisasi perlu segera melakukan pembenahan.
Koordinasi dan sinkronisasi di banyak aktivitas yang berjalan berbarengan inilah intisari dari change management di lapangan. Lantas apa bedanya dengan aktivitas management lainya? Bedanya adalah aktivitas dalam change management memiliki satu tujuan utama, yaitu transisi yang terjadi ketika terjadi suatu perubahan dapat berlangsung dengan singkat, efektif dan stakeholders dapat beradaptasi penuh dengan situasi baru.
Disinilah pentingnya untuk memahami konsep change management dengan benar. Pemahaman yang benar tentang prinsip, framework dan teori change management, akan memberikan seseorang kacamata yang memiliki sudut padang yang clear tentang pengelolaan perubahan.
Ketika seorang profesional dapat melihat fenomena yang ada dalam perusahaan dengan menggunakan kacamata change management, maka koordinasi, sinkronisasi, dan strategi yang dilakukan akan menjadi sangat efektif dan jitu.
