Beberapa pendekatan dalam change management saat ini langsung terfokus kepada upaya untuk menghilangkan resistance to change, atau paling tidak mencoba mengurangi resistensi ini. Karena pada ujungnya, menghilangkan resistensi inilah salah satu kunci sukses sebuah perubahan, tentunya tanpa mengurangi arti pentingnya kontribusi lain.
Banyak strategi dijalankan untuk menyelesaikan issue ini, berbagai cara dicoba dilakukan untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan. Berbagai pendekatan, merupakan gabungan berbagai teori, yang dicustomized dan dipraktekkan diberbagai perusahaan, untuk mendapatkan hasil yang paling mujarab.
Salah satu yang sering terdengar adalah "Lakukankah Transparent Communication", atau komunikasi yang transparan. Menarik untuk dibedah, apakah komunikasi yang transparan ini ? adakah bedanya dengan komunikasi yang biasa, formal yang juga telah dilakukan sejak lama.
Dalam change management, komunikasi yang transparan adalah ketika komunikasi dilakukan secara terbuka, baik itu berupa update, progress serta keputusan-keputusan yang telah diambil, serta rencana  yang akan dijalankan.
Beberapa poin yang dikedepankan adalah kejujuran, keterbukaan, kejelasan dan terbukanya pintu untuk dialog dan diskusi. Inilah salah satu upaya yang banyak dilakukan berbagai perusahan untuk mengatasi resistensi dalam sebuah inisiatif perubahan.
Kedengarannya cukup mudah, namun dalam praktek ternyata tidak semudah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H