Mohon tunggu...
K-Mila Tan
K-Mila Tan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hubungan Teman Sebaya dengan Sosio Emosional Anak

27 Agustus 2018   11:33 Diperbarui: 27 Agustus 2018   11:51 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada usia 3 sampai 5 tahun kita seharusnya membiasakan anak hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya seperti lingkungan sekolah dan lingkungan teman sebayanya, karena kedua lingkungan tersebut dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosio emosional anak. Dan mereka dapat belajar dan mengembangkan wawasan sosialnya yang didapatkan dari lingkungan keluarga. 

Anak-anak akan belajar melihat, mengamati, mengenal dan memahami orang lain yang baru mereka kenal, mereka akan menemukan wajah-wajah baru, kebiasaan baru dan karakter baru dari orang yang baru mereka kenal selain keluarganya. Anak-anak kita akan menemukan sosok teman sebayanya yang akan mereka ajak bermain permainan yang sama-sama mereka sukai.

 Pada umumnya saat anak memasuki usia 3 sampai 5 tahun mereka memiliki satu atau dua sahabat tetapi sahabat ini sering berganti, mereka paa umumnya cepat menyesuaikan diri secara sosial dan mereka mau bermain dengan teman atau sahabat yang dipilihnya. Biasanya anak-anak memilih sahabat yang lawan jenis kelamin tetapi kemudian berkembang sahabat atau teman yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda.

Kita sebagai orang tua bisanya mempunyai teman ang kebetulan memiliki anak yang usianya tidak jauh beda dengan anak kita dan kita sering mengajak atau meminta anak kita untuk bermain dengan anak tersebut, entah nanti anak kita menunjukkan semua koleksi mainannya dan memainkannya bersama atau berbincang-bincang mengenai suatu hal yang ada dalam imajinasinya seperti "aku kemaren jalan-jalan ke surabaya naik kereta api, keretanya panjang sekali dan aku sangat lelah karna perjalanannya jauh".

 Yang di bicarakan anak kita tersebut tidak benar-benar terjadi hanya sebatas imajinasinya saja tapi perbincangan itu terdengar seru dalam bahasa mereka orang tua yang mendengarnyapun ikut tertawa.

Bermain di luar memberi pengaruh besar terhadap perkembangan sosio emosional anak. Saat anak bertemu dengan orang-orang baru mereka akan belajar menyapa orang lain,membatu orang yang sedang kesulitan, dan mengenal permainan-permainan baru yang dapat mengasah motorik anak seperti berlari, memanjat, dll. Meski terkadang permainan itu sangat menguras tenaga mereka tapi di samping itu mereka akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya saat bermain. Tetapi disamping membawa pengaruh baik di samping itu semua pasti juga terdapat pengaruh negatifnya. 

Pada usia-usia tersebut (3 sampai 5 tahun) cara pikir anak masih secara kongkrit dan memungkinkan anak untuk meniru segala sesuatu yang ia lihat dan anak-anak masih belum bisa membedakan mana yang baik atau buruk untuk di tiru. Misalnya ketika di sekolah nak anak kita memiliki seorang sahabat yang jail dan suka menggoda teman sampai menangis kemudian anak kita meniru sikap sahabatnya tersebut. 

Sebagai orang tua kita harus memberi pengarahan dan pengertian mengenai sikap mana yang harus ditiru dan tidak boleh ditiru agar nantinya anak kita tidak mendapat pengaruh buruk dari teman sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun