Konsep self-reward, atau memberi penghargaan kepada diri sendiri setelah mencapai tujuan tertentu, semakin populer di tengah masyarakat modern. Banyak orang menggunakan alasan ini untuk memanjakan diri dengan berbagai hal, mulai dari belanja barang mahal hingga liburan mewah. Namun, apakah konsep ini selaras dengan nilai-nilai Islam yang tertuang dalam Al-Qur'an?Dalam Islam, penghargaan atas usaha dan pencapaian seseorang merupakan hal yang wajar. Allah SWT berfirman:"Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS. An-Najm: 39)Ayat ini menegaskan bahwa kerja keras seseorang akan membuahkan hasil, dan menikmati hasil tersebut adalah bagian dari nikmat yang Allah berikan. Namun, Islam juga mengajarkan pentingnya keseimbangan dan kontrol diri dalam menikmati rezeki.
Self-reward tidak seharusnya menjadi alasan untuk berlebih-lebihan. Dalam Al-Qur'an, Allah memperingatkan:
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qashash: 77)
Pola hidup konsumtif yang sering kali muncul dari konsep self-reward tanpa kendali bisa jatuh ke dalam sifat israf (berlebihan). Allah SWT mengingatkan dalam QS. Al-Isra’: 27 bahwa orang-orang yang berlebihan adalah saudara-saudara setan, karena mereka menggunakan nikmat Allah secara tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan dan menggunakannya secara bijak. Self-reward dalam Islam dapat berupa hal-hal sederhana yang mendekatkan diri kepada Allah, seperti bersedekah, memberi hadiah kepada orang lain, atau menggunakan rezeki untuk hal yang mendatangkan keberkahan.
Di sisi lain, Al-Qur'an juga memberikan penekanan pada pentingnya istirahat dan menikmati hidup dalam batas yang wajar. Allah berfirman: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia." (QS. Al-Qashash: 77)
ayat ini mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Artinya, self-reward yang dilandasi niat baik dan tidak melupakan tujuan akhirat adalah hal yang diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Maka, dalam perspektif Al-Qur'an, konsep self-reward harus dipahami dengan penuh kesadaran. Nikmati hasil kerja keras sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, tetapi jangan sampai melampaui batas yang ditetapkan. Islam mendorong umatnya untuk selalu hidup dalam kesederhanaan, kesyukuran, dan keberkahan. Self-reward yang benar adalah yang tidak hanya membahagiakan diri, tetapi juga mendekatkan hati kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H