Mohon tunggu...
Millah Nur Chanifah
Millah Nur Chanifah Mohon Tunggu... Lainnya - learner

Compilation of thought

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berdamai dengan Kerumitan Hidup

16 Agustus 2024   17:27 Diperbarui: 16 Agustus 2024   17:35 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.beatrizgalapsicologia.com/terapia-online/

Halo Kinan, hari ini aku berulang tahun ke dua puluh lima. Aku sengaja mengunci pintu rapat-rapat semalam, memejamkan mata lebih awal, agar dapat melewati tengah malam sesegera mungkin. Pagi ini tidak ada yang spesial, Kin. Hanya saja, hatiku tenang saat aku menelpon eyang sembari sarapan. Bercakap-cakap, meski tentunya eyang lupa hari ulang tahunku. Hidup sebagai orang dewasa ternyata sangat rumit ya, Kin. Dulu, saat aku penat dengan seabrek PR dari bu guru, obatnya tinggal datang saja ke rumahmu, alasan pada mamak untuk mengerjakan PR padahal kita hanya ketawa ketiwi bermain apa saja di pematang dekat rumahmu.

Kin, baru sekarang aku menyadari bahwa kehidupan berjalan seperti liga marathon. Aku dengan garis lariku, begitu juga denganmu dan semua orang lainnya. Sayangnya, kita tidak pernah tahu berapa jauh kilometer yang harus kita tempuh, dan kapan waktu yang akan dibutuhkan untuk tiba di garis finish. Garis itu bisa saja sangat dekat, atau justru sangat sangat jauh dari pijakan kakiku saat ini. Lucunya kita tidak sedang bertanding melawan orang lain, karena liga ini harus diselesaikan seorang diri. Kamu benar, Kin. Akan selalu ada banyak halang rintang yang akan menyapa setiap harinya. Namun, ujian terbesarnya adalah ketahanan diri, seberapa kuat kita mampu bertahan.

Sore hari di teras rumahmu selalu membuat aku rindu masa lalu, Kin. Masa dimana yang kita tahu sebagai kanak-kanak hanyalah bermain. Ah, tapi itulah ujian yang paling konsisten menyapa kita hari-hari ini, bayang-bayang masa lalu yang selalu menggoda dan menguji kegigihan kita untuk berjuang. Rasanya memang benar kata eyang, setelah ada kesulitan, bersiaplah pada kesulitan berikutnya yang menunggu untuk ditaklukkan. Namun yang pasti, kesulitan selalu hadir bersama pertolongan yang tersembunyi dibaliknya. Jadi, kini aku memahami nasehat eyang, Kin. Kerumitan ditugaskan untuk menemani perjalanan liga marathon kehidupan kita, agar kita tumbuh menguat setiap harinya. Semoga dalam setiap kerumitan apapun yang sedang ada dihadapanmu saat ini, kamu tidak lupa berterima kasih pada diri sendiri karena masih tegap bertahan ya, Kin. Doaku menyertaimu,

Salam, Riani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun