Mohon tunggu...
Milq Nur Fazriah
Milq Nur Fazriah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama : Mil'q Nur Fazriah NIM : 121211053 Jurusan : Akuntansi | Universitas Dian Nusantara Dosen Pendamping : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Jaringan Inferensi Investigasi Kategori Alat Asosiatif dan Alat Temporal, (Kasus Teddy Minahasa Puta Putusan PN Jakarta Barat 96/PID.SUS/2023

13 Juli 2024   12:07 Diperbarui: 13 Juli 2024   12:17 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Definisi Alat Asosiatif

  • Alat asosiatif digunakan untuk menemukan dan menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel dalam dataset. Dalam investigasi kriminal, alat ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan memetakan hubungan antara berbagai elemen bukti, seperti bukti fisik, pelaku, dan lokasi kejadian. Mereka menemukan hubungan yang mungkin tidak terlihat secara langsung dengan menggunakan teknik statistik dan analisis data. Ini membantu penyidik mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kasus dan menentukan bagaimana berbagai komponen berinteraksi satu sama lain.

B. Contoh dan Aplikasi dalam Kasus Teddy Minahasa

Alat asosiatif dapat digunakan dalam kasus Teddy Minahasa untuk menghubungkan berbagai bukti fisik, seperti DNA, sidik jari, dan rekaman CCTV, dengan tersangka dan lokasi kejadian. Misalnya, jika ada bukti DNA yang ditemukan di lokasi kejadian yang cocok dengan DNA tersangka, ini menunjukkan hubungan asosiatif yang kuat. Berikut adalah beberapa contoh spesifik dari penggunaan alat asosiatif dalam konteks ini:

  • Sidik Jari dan Bukti DNA:

Dengan menggunakan alat asosiatif, sidik jari yang ditemukan di lokasi kejadian (TKP) dapat dihubungkan ke database sidik jari nasional. Jika sidik jari yang ditemukan cocok dengan sidik jari tersangka, ini menunjukkan bahwa tersangka berada di TKP pada waktu kejadian. Selain itu, sampel DNA tersangka dan barang bukti seperti senjata atau pakaian korban dapat diuji. Berdasarkan kecocokan DNA ini, ada bukti kuat bahwa tersangka terlibat dalam insiden tersebut.

  • Rekaman CCTV:

Dalam investigasi kriminal, rekaman CCTV sangat berguna. Penyidik dapat menghubungkan wajah atau kendaraan yang terekam dalam CCTV dengan database dengan alat asosiatif. Misalnya, rekaman kamera CCTV yang terletak di dekat lokasi kejadian dapat digunakan sebagai bukti tambahan untuk mendukung keterlibatan tersangka. Analisis mendalam juga dapat menunjukkan pola pergerakan tersangka sebelum dan setelah kejadian, memberikan gambaran lebih lengkap tentang keterlibatannya.

  • Log Telepon dan Komunikasi Digital:

Log telepon dan data komunikasi digital menjadi sumber informasi penting di era modern. Dengan menggunakan alat asosiatif, penyidik dapat menghubungkan panggilan telepon atau pesan teks yang dikirim atau diterima oleh tersangka dengan waktu dan lokasi kejadian. Misalnya, jika tersangka melakukan panggilan telepon ke seseorang yang berada di dekat lokasi kejadian sesaat sebelum atau setelah kejadian, ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa tersangka berada di lokasi tersebut. Data lokasi telepon seluler juga dapat menunjukkan pergerakan tersangka dan keberadaannya di lokasi kejadian.

  • Hubungan Sosial dan Jaringan:

Alat asosiatif dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sosial dan jaringan tersangka selain bukti fisik. Penyidik dapat mengidentifikasi hubungan antara tersangka dan orang lain yang mungkin terlibat dalam kejadian dengan melihat profil tersangka di media sosial, log panggilan, dan pesan teks. Misalnya, jika tersangka sering berbicara dengan orang lain di lokasi TKP, ini dapat menunjukkan bahwa mereka terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan kejahatan.

  • Analisis Pola dan Tren:

Pola dan tren dalam data yang dikumpulkan dapat diidentifikasi dengan alat asosiatif. Misalnya, penyidik dapat melihat pola pergerakan tersangka dengan menggunakan data GPS, log telepon, dan rekaman CCTV untuk menentukan apakah ada pola yang menunjukkan keterlibatannya dalam sejumlah kejadian tertentu. Analisis seperti ini dapat membantu menemukan modus operandi tersangka dan mengungkap hubungan antara berbagai kejadian yang tampaknya tidak terkait satu sama lain.

Dalam kasus Teddy Minahasa, alat asosiatif memungkinkan penyidik untuk menghubungkan berbagai bukti digital dan fisik dengan tersangka, memperkuat keyakinan mereka bahwa tersangka terlibat dalam kejadian tersebut. Alat ini juga membantu mengidentifikasi hubungan yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kasus ini.

Oleh karena itu, instrumen asosiatif memainkan peran penting dalam investigasi kriminal kontemporer. Alat ini membantu penyidik membangun kasus yang kuat dan meyakinkan dengan menghubungkan berbagai bukti dan mengungkap hubungan yang kompleks. Alat asosiatif menawarkan cara yang berguna untuk menemukan kebenaran dan mencapai keadilan dalam situasi seperti Teddy Minahasa di mana bukti dan kesaksian yang kompleks harus dianalisis secara menyeluruh.

Kategori Alat Temporal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun