Analisis bukti mengidentifikasi pola kecurangan dengan menganalisis bukti yang telah diverifikasi keasliannya. Analisis data forensik, perbandingan dengan dokumen lain, dan pengecekan konsistensi data adalah beberapa teknik analisis yang dapat digunakan. Dalam kasus perusahaan manufaktur, setelah verifikasi, tim audit menganalisis dokumen yang dikumpulkan. Mereka menemukan pola tertentu, seperti penggantian tanggal transaksi untuk menghindari dideteksi dan transaksi fiktif. Selain itu, analisis data forensik menunjukkan bahwa ada email yang menginstruksikan karyawan untuk melakukan manipulasi tersebut. Analisis bukti mengidentifikasi pola kecurangan dengan menganalisis bukti yang telah diverifikasi keasliannya. Teknik analisis mungkin digunakan, seperti:
- Analisis data forensik: Analisis pola transaksi dan metadata menggunakan perangkat lunak khusus.
- Perbandingan dengan dokumen lain: Anda harus memeriksa faktur dan bukti pembayaran dengan dokumen asli yang tidak diubah.
- Pengecekan konsistensi informasi: memastikan bahwa informasi dalam dokumen sesuai dengan komunikasi internal dan laporan keuangan.
Dalam hal ini, tim audit menemukan pola-pola tertentu, seperti:
- Transaksi fiktif: Transaksi yang dicatat tetapi sebenarnya tidak terjadi.
- Penggantian tanggal transaksi: Transaksi yang dicatat pada tanggal yang berbeda dari tanggal asli untuk menghindari deteksi.
- Instruksi manipulasi dikirim melalui email yang meminta staf untuk mengubah tanggal dan jumlah transaksi pada faktur.
Penyusunan Argumentasi Logika
Pada tahap terakhir, seseorang harus membuat argumen yang logis yang didasarkan pada bukti yang telah dianalisis dan menunjukkan dengan jelas bagaimana bukti tersebut menunjukkan kecurangan. Argumen harus disusun secara logis dan memiliki bukti pendukung yang kuat. Untuk perusahaan manufaktur tersebut, berikut adalah penyusunan argumen logika berdasarkan bukti yang telah dianalisis:
- Premis 1: Transaksi dengan tanggal dan jumlah yang dimanipulasi ditemukan pada faktur A, B, dan C.
- Premis 2: Metadata dokumen menunjukkan bahwa faktur-faktur tersebut dimodifikasi setelah tanggal aslinya.
- Premis 3: Email internal menginstruksikan staf untuk mengganti tanggal dan jumlah transaksi pada faktur tersebut.
- Kesimpulan: Berdasarkan bukti dokumen yang dimodifikasi dan email instruksi internal, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kecurangan keuangan di perusahaan.
Argumentasi Logika dalam Pembuktian
Dalam pembuktian kecurangan, argumen logika sangat penting. Argumen ini harus menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas antara bukti yang ada dan kecurangan yang terjadi. Beberapa prinsip logika yang digunakan dalam argumentasi adalah sebagai berikut:
Premis dan Kesimpulan
Dimulai dengan premis yang didasarkan pada bukti, argumen logika harus mengarah pada kesimpulan yang logis dan meyakinkan. Misalnya, premis ini dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa ada indikasi kecurangan jika bukti menunjukkan adanya transaksi yang tidak sesuai dengan prosedur.
Konsistensi
Argumentasi harus konsisten dan tidak bertentangan dengan bukti lain yang ada. Jika ada bukti yang bertentangan, hal ini harus dijelaskan dan diselesaikan sebelum membuat kesimpulan akhir.
Relevansi