PENDAHULUAN
Pada kodratnya bahwasanya setiap makhluk hidup itu berkembang dan bertumbuh baik itu sejak dalam masa prenatal maupun sampai akhir hayatnya. Dalam hal ini perkembangan adalah sebuah pola perubahan atau Gerakan yang dimulai pada saat terjadinya pembuahan dan berlangsung terus menerus selama siklus kehidupan (Menurut Santrok dan Yussen (dalam Mulyani Sumatri, 2011:3)). Dalam hal ini salah satu apek manusia yang berkembang adalah aspek kognitif. Aspek kognitif ini berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, seperti kemampuan mengingat, berkarya, berimajinasi maupun berkreatifitas. Namun perlu diingat bahwasanya perkembangan pada masing-masing anak adalah berbeda artinya tidak sama, karena anak pada usia dasar masih memiliki keterbatsana dalam memilih ataupun memilah sesuatu baik itu positif atau negatif, hal ini tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Â
Nah kata kognitif ini berasal dari isitilah cognition yang memiliki kesamaan dengan kata knowing (mengetahui). Dalam hal ini perkembangan kognitif memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan mental maupun kemampuan Bahasa anak, dalam hal ini perkembangan kognitif pada anak dapat dikatakan sebagai kunci dari perkembangan-perkembangan yang sifatnya non-fisik. Untuk selanjutnya pada pembahasan kali ini penulis menginginkan pemahaman maupun pengetahuan mengenai bagaimana karakteristik perkembangan kognitif anak sd.
PEMBAHASANÂ
Seperti yang sudah disinggun di awal, bahwasannya perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan berfikir seperti, menghafal, mengingat, memecahkan masalah, mengkreasikan, ataupun menciptakan. Pada tahap perkembangan nya anak memiliki perkembangan sesuai tingkatan usianya yang mana terjadi pada anak usia 7 tahun- 12 tahun keatas.  Perkembangan kogitif dalam taksonomi bloom memiliki 6 level menurut  (Gunawan, 2012) yaitu remember (mengingat), understand (memahami), apply (menerapkan ), analyze (menganalisis), evaluate (menilai), dan create (menciptakan). Piaget merumuskan tahapan-tahapan perkembangan perkembangan intelektual yang berhubungan dengan pertumbuhan otak anak. Terdapat empat tahapan menurut Jean Piaget :
- Tahap Sensomotorik (terjadi pada usia 0-2 tahun). Pada tahap ini individu berfikir melalui grak geri ditubuhnya. Maksudnya dalam kemampuan belajar dan meningkatkan kemampuan intelektual yang berkembang sebagai suatu hasil dari perilaku gerak dan konsekuensi.
- Tahap Pra Operasional (terjadi pada usia 2-7 tahun). Pada tahap ini Piaget memberikan penekanan beruba Batasan, yang mana pada usia ini anak masih belum memiliki kemampuan untuk berpikir logis atau operasional. Anak akan mulai menggunakan simbol-simbol untuk mengumpamakan lingkungan secara kognitif. Piaget juga membagi fase ini menjadi dua bagian yaitu prakonseptual terjadi pada usia 2-4 tahun dan intuitif yaitu pada usia 4-7 tahun.
- Tahap Operasional Konkret (terjadi pada usia 7-11 tahun), yang mana terjadi pada kondisi dimana anak sudah mulai bisa memfungsikan akalnya untuk berfikir logis terhadap suatu yang nyata (konkret). Akan tetapi pada tahapan ini ketika anak dihadapkan dengan masalah yang sifatnya abstrak ia akan mengalami kesulitan dalam penyelesaian. Karena pada tahapan ini penalaran anak sifatna masih terbatas ( Desmkita, 2015: 156).
- Tahap Operasioanal Formal (yaitu terjadi pada usia 11 tahun ke atas). Pada tahap terakhir ini, ditandai dengan kemampuan individu untuk berfikir secara logis maupun sistematis yang mengacu pada objek nyata yang mampu ditangkap oleh indera. Berbeda dengan operasioanl konkret pada tahap ini anak sudah bisa memilikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi (hipotesis) dengan sesuatu yang bersifat abstrak (Desmita, 2015 ) dan mampu mempertimbangkan kemungkinan yang cakupan luas dari perkara yang sempit.
- Itu adalah fase tahapan-tahapan menurut ahli Jean Piaget , menurut beliau tahapan-tahapan diatas selalu dialami oleh anak, dan tidak akan terlewatkan walaupun tingkat kemampuan anak berbeda-beda. Tahapan ini kemampuan kognitif  anak meningkat lebih komplek dari pada masa awal.
Sementara itu untuk Karakteristik perkembangan anak dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
- Karakteristik Tahap Operasional Konkret (Concrete Operasional) , yaitu tahap yang ditandai dengan usia anak didik memasuki 7-11 tahun, dengan karakteristik bahwa mereka sudah bisa memfungsikan akal untuk berfikir logis terhadap sesuatu yang sifatnya nyata dan belum bisa berfikir dengan sesuatu yang sifatnya abstrak.
- Karakteristik Operasional Formal , terjadi pada usia anak 11 tahun ke atas. Dan ditandai dengan kemampuan individu untuk berfikir logis dan mampu mengembangkan pemikiran yang mampu mengembangkan prediksi-prediksi terbaik.serta mampu menyusun Langkah penyelesaian masalah secara sistematis (John, 2011). Dalam fase ini anak juga sudah bisa berfikir kritis, serta anak juga mengalami peningkatan yang kuat sehingga mereka mampu berfikir mengenai siasat atau strategi.
KESIMPULAN
Dalam hal ini perkembangan kognitif pada anak memiliki beberapa tahapan yaitu Tahap Sensomotorik (terjadi pada usia 0-2 tahun), Tahap Pra Operasional (terjadi pada usia 2-7 tahun), Tahap Operasional Konkret (terjadi pada usia 7-11 tahun), Tahap Operasioanal Formal (yaitu terjadi pada usia 11 tahun ke atas). Serta memiliki karakteristik yang berbeda yaitu Karakteristik Tahap Operasional Konkret (Concrete Operasional) dan juga Karakteristik Operasional Formal.
REFERENSI
Desmita. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Santrock, W., John. 2011. Perkembangan Anak. Jakarta :Salemba Humanika