Tahun 2020 merupakan tahun suram bagi industri perfilman. Pandemi yang diakibatkan Covid-19 pada tahun tersebut berdampak pada berbagai sektor industri termasuk industri film. Banyak dari rumah produksi seperti MVP Pictures yang harus menunda penanyangan filmnya dikarenakan Covid-19. Tak hanya itu wabah virus corona juga membuat production house sebesar Universal terpaksa mengundurkan jadwal rilis F9 dari Mei 2020 menjadi 2 April 2021.
Namun, untuk saat ini pertumbuhan film Indonesia dapat dikatakan tengah memuncak, jika dilihat beberapa tahun kebelakang industri perfilman cukup merosot diakibatkan pandemi ditahun 2020, berbeda halnya dengan tahun ini. Pertumbuhan industri film tahun ini merupakan salah satu yang mencapai pertumbuhan tertinggi dalam sejarahnya. Meskipun dalam produksi filmnya belum semaju industri Hollywod, di sisi lain industri film Indonesia mampu mencari sudut lain yang dapat mengangkat sebuah film  seperti dari sisi emosinal penonton.
Salah satu film yang cukup laris saat itu merupakan sebuah karya Marchella FP dengan judul "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Film ini merupakan adaptasi dari sebuah buku best seller yang bercerita tentang sebuah keluarga yang awalnya hidup bahagia sampai suatu saat keluarga tersebut mengalami kegagalan yang mendatangkan sebuah konflik besar ditengah-tengah dikeluarga.
"Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" merupakan salah satu film yang mengembalikan kestabilan industri perfilman saat itu. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang diraih pada IMA 2020 (Indonesia Movie Actor's Award) dengan jumlah tayangan yang berhasil meraup lebih dari 2 juta penonton pada hari ke-20. Pencapaian ini menyebabkan jumlah penonton layar bioskop meningkat sejak pandemi 2019.
Keberhasilan sebuah film tidak terlepas dari berbagai aktor dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Salah satu faktor yang membuat film ini laris yaitu penokohan yang kuat, film ini mampu menarik sisi emosional penonton dan membuat siapapun yang menonton dapat merasakan sensasi yang sama pada film. Pemilihan aktor yang tepat juga menjadi faktor penunjang sebuah film. Aktor seperti Rio Dewanto, Rachel Amanda dan Sheila Dara merupakan kombinasi yang tepat untuk film ini, mengingat ketiga orang ini  sudah lama berkecimpung di industri perfilman Indonesia dan juga sudah ahli pada bidangnya.
Disisi lain film ini seperti mengajak penonton untuk dapat membangun hubungan baik dengan orang-orang terdekat dan memperbaiki hubungan yang sudah lama terputus lewat pesan/ makna denotasi dan konotasi yang ada didalam film. Selain itu, unsur sinematik film ini tidak kalah dari yang lain. Film ini mampu menimbulkan dan memberikan kesan-kesan sendu seolah-olah penonton hadir dan dapat merasakannya  secara langsung. Maka dari itu, tak heran film ini juga berhasil meraih penghargaan Piala Maya 2020 untuk kategori Tata Kamera Terpilih.
Berbagai respon penonton juga hadir dan mengisi kesuksesaan film ini seperti komentar dari Tri Purnawati.
"Film ini keren. Relate dengan kehidupan kekeluargaan pastinya, terus peran keluarga yang dimainkan, dari perilaku, gesture dari awal film udah bikin menarik. Tiga anaknya juga mainkan peran yang greget dan beda-beda. Mereke punya karakternya masing-masing," katanya, Jumat (3/1).
"Yang paling bikin nangis pas adegan anak kedua, si Sheila tuh beneran bikin baper, padahal saya bukan anak kedua. Tapi Rachel Amanda dan Rio juga nggak kalah bagus kok perannya. Sangat sangat emosional," timpal Tri.
Film ini membuat penonton pada akhirnya mengerti bahwa satu-satunya solusi dari sebuah permasalahan dan jalan pulangnya ialah keluarga sendiri.
Referensi :Â