Janji manis itu kini terlupakan, masih jelas dalam ingatan publik dan rekam jejak digitalnya pun masih bisa ditelusuri bahwa pemerintah Jokowi akan membeli kembali Indosat yang dilepas kepemilikannya oleh Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden. Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menegaskan akan melakukan buy back saham Indosat sehingga Indonesia akan kembali memiliki perusahaan tersebut beserta satelit-satelit yang berguna untuk pertahanan nasional.Â
Ucapan itu dulu terujar dari mulut Joko Widodo langsung saat mengahadapi debat Pilpres 2014. Â "Ke depan kita buyback Indonesia sehingga menjadi milik kita lagi. Maka itu, ekonomi kita harus tumbuh 7 persen," katanya saat menjawab pertanyaan Prabowo Subianto terkait dengan kebijakan Megawati yang menjual Indosat dalam debat capres di Holiday Inn, Minggu, 22 Juni 2014. Jokowi membela Megawati Soekarnoputri yang saat pemerintahannya menjual saham Indosat ke Singapura. Jokowi menilai saat itu ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi tahun 1998. Indonesia ketika itu, kata Jokowi, masih membutuhkan banyak anggaran.
Sayang, ingatan Joko Widodo mengenai janjinya sendiri sangat pendek. Kini di era perintahannya berjalan Indosat tak kunjung kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Dari pernyataan Joko Widodo saat kampanye dulu jelas, dirinya akan kembali membeli Indosat, dengan syarat ekonomi Indonesia mesti tumbuh sampai 7 persen.Â
Sayangnya di era Joko Widodo memimpin pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami stagnansi hanya pada kisaran 5 persen. Konsekuensi ekonomi yang tak tumbuh sesuai harapan pun membuat pemerintahan Joko Widodo melupakan janjinya untuk memboyong kembali Indosat. Melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), lupa akan janji kampanye itu dipertegas. Jusuf Kalla mengaku tidak ingat soal janji Jokowi bersama dirinya untuk buyback Indosat.
Kini narasi pembelian kembali Indosat kembali berkumandang. Tapi narasi pembelian itu tidak lagi datang dari petahana, melainkan dari oposan Prabowo-Sandi. Pada 20 Maret 2019 lalu, dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Sandiaga, menegaskan bakal merebut kembali saham Indosat.Â
Pembelian kembali Indosat itu menjadi salah satu langkah menopang rencana program single identification number (SIN) lewat kartu Kartu Tanda Penduduk elektronik. Untuk mewujudkan program itu, Indonesia harus menguasai data terlebih dulu. Pembelian kembali Indosat menjadi penting demi realisasi satu kartu dengan berbagai macam fungsi seperti yang direncakan oleh Sandiga Uno pada debat Cawapres kemaren. Pembelian kembali Indosat juga penting dalam mewujudkan kedaulatan frekuensi, menurut Jubir BPN Haryadi Mahardika.
Rencana baik itu sayangnya langsung ditanggapi secara kecut oleh pemerintah. Pemerintah menganggap rencana pembelian kembali Indosat tidak mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Menurut Wapres Jusuf Kall bisnis telekomunikasi itu merupakan bisnis yang padat modal. Jadi investasi yang harus terus menerus dengan keuntungan yang kecil. Karena itu memang saya kira Indosat itu tidak rugi hanya keuntunganya sangat kecil. Kalla juga menilai bisnis telekomunikasi sudah menjamur dan teknologinya pun penuh dengan persaingan yang ketat, ada baikknya cari investasi yang mendatangkan keuntungan jenis lain saja.
Padahal membangun jalur infrastruktur digital hanya dapat dimungkinkan jika kita terlebih dahulu menguasai jejaring data dan telekomunikasi, dan hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan kita terlebih dahulu mengakuisisi saham Indosat. Melalui akuisisi tersebut kanal data digital dapat sepenuhnya kita manfaatkan kegunaanya, dengan penguasaan frekuensi. Â
Pembelian Indosat dan seperangkat infrastruktur digital yang dimilikinya itu sangat signifikan dampaknya bagi pertumbuhan dan percepatan arus lalu lintas data digital, juga penting dalam wacana kedaulatan dan pertahanan negara. Urgensi itulah yang menyebabkan wacana pembelian kembali Indosat selalu menjadi wacana yang terus tumbuh saat Pilpres, tapi sayang hingga saat ini belum kunjung dieksekusi oleh pemeritah.
Saya yakin kedepannya jika Prabowo-Sandi mempimpin Indonesia, kedua sosok tersebut akan mampu membawa kepemilikan Indosat kembali pada NKRI. Dengan pembelian kembali Indosat kita tegakkan kembali supremasi digital Republik Indonesia!
Sumber:
tempo.co
detik.com
tempo.co
cnnindonesia.com
cnbcindonesia.com