Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lobi Jabatan Politis untuk Prabowo-Sandi

26 Mei 2019   15:50 Diperbarui: 26 Mei 2019   15:51 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Jalan terjal untuk tetap istiqomah sedang ditempuh oleh Prabowo-Sandi saat sedang mengupayakan untuk melaporkan kecurangan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi, langkah menyelesaikan melalui jalur hukum tersebut mendapat ujian dari berbagai pihak. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil mengatakan ada upaya lobi-lobi politik yang datang ke Prabowo-Sandi menawarkan kursi jabatan dalam pemerintahan nanti. "Pak Prabowo itu poinnya tidak ingin lobi-lobi politik, apalagi bagi-bagi jabatan. Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi," ujar Dahnil Anzar.

Setelah pengumuman pemenang Pemilu 2019 dan gelombang aksi protes massa di depan gedung Bawaslu dan KPU yang menuntut penyelesaian kecurangan nampaknya membuat pemerintah gugup dalam menghadapi situasi politik. Pemerintah tidak cukup mampu memberikan jaminan dan kepastian penuntasan dugaan kecurangan kepada massa yang melakukan aksi protes.

Konsolidasi, pertemuan tingkat tinggi dan lobi-lobi politik pun dilancarkan pemerintah yang berkuasa untuk menenangkan situasi. Padahal tuntutan massa jelas, yaitu selesaikan masalah pemilu secara jujur dan adil, bongkar semua kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019. Tapi sayangnya pemerintah justru mengambil jalan lain yang memutar, melakukan lobi politik dengan menawarkan jabatan kepada para elite oposisi dengan harapan dapat menenangkan massa dan mengendurkan tensi politik. Jelas sebuah langkah yang tidak cukup bijak dan terkesan melecehkan integritas oposisi.

Lobi politik menggunakan jabatan seolah jadi paracetamol sementara untuk meredakan gojolak massa, tanpa secara lebih lanjut menyelesaikan masalah sampai ke akar permasalahan. Menurut Dahnil Anzar sebetulnya pihak BPN dan Prabowo-Sandi membuka diri untuk pertemuan dan silaturrahmi, dengan catatan tanpa ada lobi politik. "Pada prinsipnya, bertemu itu kan enggak ada masalah. Silakan saja. Catatan yang disampaikan Prabowo dan Sandi, beliau berdua tentu tidak ingin berkompromi terkait fakta dan data kecurangan," kata Dahnil.

Lobi dan kompromi politik jelas mampu menciderai integritas demokrasi dan melukai hati rakyat yang telah mengamanatkan mandat politiknya. Dahnil secara jenaka pun menambahkan bahwa Prabowo akan membuka pintu rumahnya, baik di Hambalang, Bogor, Jawa Barat atau di Kertanegara, Jakarta Selatan. Toh, kata Dahnil, Jokowi juga mengetahui nomor telepon Prabowo. "Kapan pun Pak Jokowi silaturahim ke Kertanegara atau ke Hambalang, Pak Prabowo itu welcoming," ujar Prabowo Subianto.

Sebagai rakyat jelas kita ingin melihat dua pemimpin negeri ini melakukan sebuah pertemuan dalam rangka merajut silaturrahmi dan kembali memupuk persatuan dalam persaudaraan berbangsa. Bukan dalam upaya lobi-lobi politik bagi-bagi kursi jabatan. Jangan sampai hal itu terjadi sebab dapat melukai hati rakyat, melihat ego elite yang terlihat haus dengan jabatan.

Sumber:

https://pilpres.tempo.co/read/1208798/dahnil-klaim-banyak-tawaran-jabatan-ke-prabowo-sandiaga

https://news.detik.com/berita/d-4562849/dahnil-silakan-jokowi-silaturahmi-tapi-prabowo-tak-ingin-lobi-lobi-politik

https://news.detik.com/berita/d-4562875/bpn-banyak-tawaran-jabatan-ke-prabowo-sandiaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun