Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bikin Kutipan Hoaks, TKN Dikomplain Wartawan Asing

7 Mei 2019   16:37 Diperbarui: 7 Mei 2019   16:57 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: SuaraMerdeka.com


Muslihat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf kembali terendus. Manipulasi media yang dimainkannya berbuah complain dari seorang jurnalis asing. Kepala Biro media Jepang, Asahi Shimbun di Jakarta, Hedefumi Nogami menyampaikan keberatannya atas pencatutan nama dirinya yang digunakan sebagai narasumber kutipan untuk membangun sebuah opini yang dinilai tidak secara fair dalam mengabarkan sebuah pemberitaan.

Selasa 30 April 2019, Ketua TKN Erick Thohir mengundang sebanyak 50 media asing untuk berkesempatan melihat war room milik TKN yang bertempat di Gedung High End, Jakarta. Undangan terhadap media asing tersebut dalam rangka transparansi kinerja tim pemenangan TKN, bahwa mereka secara benar-benar melakukan pengawasan terhadap segala jeni skecurangan yang terjadi dalam pemilu. Juga sebagai jalan untuk menunjukkan bahwa tim TKN punya landasan data yang kuat, tidak hanya berkoar-koar kemenangan tanpa didukung oleh kekauatan basis data.

Erik Thohir mengatakan, Di sini, semua media bisa melihat bahwa hasil perhitungan kami yang menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dalam real count tidak jauh berbeda dengan penghitungan riil KPU. Bahkan tak jauh berbeda dengan quick count beberapa lembaga survei,". Di depan para wartawan asing Erick Thohir secara percaya diri menyampaikan hal tersebut.

Sayangnya ketika banyak berita tayang mengekspos rangkaian kegiatan kunjungan beberapa media asing ke war room tempat TKN menginput data C-1 tersebut telah terjadi pengutipan narasumber yang serampangan oleh TKN, bahkan cenderung eksploitatif yang digunakan untuk menggiring opini, menaikan citra positif TKN dan secara terbuka menyerang kubu BPN Prabowo-Sandi.

Kepala Biro media Jepang, Asahi Shimbun di Jakarta, Nogami merasa telah dirugikan dengan pengutipan namanya yang digunakan oleh berbagai macam media elektronik Indonesia. Beberapa media memuat pernyataan akan puasnya Nogami karena bisa melihat bagaimana sistem pendataan hasil pemilu 2019 bisa dilihat secara terbuka, namun pernyataannya telah dipelintir untuk menguntungkan pihak TKN yang mengundang dirinya untuk melihat secara langsung kondisi war room tersebut. "Ini bagus karena kami bisa melihat apa yang dilakukan TKN dalam mempertanggungjawabkan hasil perhitungan Pilpres 2019 lalu. Apa yang dilakukan TKN ini jauh lebih baik dari tim Prabowo dalam menjelaskan tentang hasil pemilu," begitu banyak media mengutip pernyataan Nogami. Padahal tidak ada sedikitpun pernyataan dari Nogami berupaya untuk menyudutkan kubu oposisi Prabowo-Sandi.

Nogami dalam sebuah pesan What's App yang beredar di kalangan wartawan memberikan klarifikasi ketidakbenaran pengutipan yang mengatasnamankan dirinya tersebut. Nogami hanya sebatas menyatakan rasa puasnya dan berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk menyaksikan bagaimana TKN menghitung secara mandiri suara yang masuk untuk pasangan yang didukungnya. Hanya sebatas itu saja yang diucapkan Nogami, sebuah apresiasi akan kinerja TKN dalam mengikuti rangkaian pesta demokrasi yang berlangsung di Indonesia.

Tapi sayangnya apresiasi Nogami dipelintir dan dieksploitasi oleh TKN dan digunakan sebagai pedang opini untuk menghujam pihak oposisi Prabowo-Sandi. TKN telah memanipulasi media untuk melancarkan kepentingannya dan menyeting sebuah opini menyesatkan dengan menggunakan tameng jurnalis media asing. Jelas hal tersebut adalah sebuah langkah kotor dan menciderai demokrasi.

Komplain dari Nogami seharusnya membuat TKN sadar dan memberikan hak jawab bagi Nogami untuk mengoreksi kebenaran yang sebelumnya telah dipelintir oleh TKN demi keuntungan TKN sendiri. Juga media berhak tau bagaimana kutipan sebenarnya dari Nogami, agar tidak ada opini keruh yang bertendensi mendeskreditkan BPN Prabowo-Sandi.

Jangankan media nasional, media asing saja diperalat demi memuluskan kepentingan kelompoknya oleh TKN Jokowi-Maruf ini. Wajarlah bila publik tidak memiliki kepercayaan pada media yang banyak digunakan oleh TKN Jokowi-Maruf, sebab banyak manipulasi terdapa di situ dan sangat partial pemberitaannya. Jadi kalo rakyat boikot media kira-kira salah tidak??

Sumber:
merdeka.com
tempo.co
okezone.com
tagar.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun