Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masjid, Hulu Ekonomi Umat

29 April 2019   17:12 Diperbarui: 29 April 2019   17:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Islampos.com

Secara harfiah masjid merupakan rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, Masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.

Pada zaman Rasulullah SAW, Masjid menjadi sentra utama seluruh aktivitas keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan, maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik, strategi perang, hingga mencakup ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Pendek kata, Masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah spritual juga dijadikan tempat untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.

Fungsi Masjid sebagai pusat aktivitas ini menjadi perhatian utama Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno. Melalui program "One Kecamatan One Center of Enterpreneurship" (OK OCE) Indonesia, Dia berharap dapat kembali memberdayakan perekonomian masyarakat untuk ciptakan lapangan kerja melalui pemberdayaan Masjid.

Dalam pandangannya, Masjid adalah tempat berkumpul masyarakat dan memiliki kekuatan untuk dapat menjadi tempat pemberdayaan umat serta perekonomian umat. Indonesia dengan masyarakat nya yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harus mulai melihat peluang ini. Jangan sampai Masjid hanya penuh maksimal satu minggu sekali pada saat Sholat Jum'at.

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan, selain Masjid, organisasi kemasyarakatan Islam macam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga memiliki peran penting dalam pembangunan dan ekonomi. Dia menegaskan, dalam menyongsong revolusi industri 4.0, menyiapkan sumber daya manusia generasi muda yang mumpuni adalah keharusan.

Layaknya pondok pesantren, seharusnya Masjid bukan lagi sekadar tempat menimba ilmu pendidikan, namun perlu didorong menjadi lembaga yang memberdayakan ekonomi umat. Oleh karena itu, sinergitas rumah ibadah dengan kewirausahaan menjadi penting untuk membangun ekonomi umat. Di samping tempat memperdalam ilmu agama, kedua simbol umat ini bagaimana pun juga bisa memberdayakan masyarakat menghadapi industri 4.0.

Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi, menimpali, program OK OCE Indonesia diharapkan dapat membantu masyarakat dengan akses ilmu, jaringan dan bantuan akses permodalan. Terlebih lagi, Yayasan Bank Infaq, telah menjalankan kerjasama dengan OK OCE Indonesia dan telah berjalan selama satu bulan terakhir membantu para wirausaha di lingkungan Masjid. Maka dari itu, Ia menilai amat disayangkan jika potensi Masjid yang ada tidak digunakan untuk memberikan pelatihan-pelatihan wirausaha bagi masyarakat, kata Iim.

Oleh karena itu, dalam kesempatan terpisah Sandi memastikan bahwa program OK OCE bukan program politik dan akan terus berlanjut, meski gagal menjadi wakil presiden. Dia menampik anggapan programnya diusung dalam rangka politik.  Sebab, OK OCE akan terus berjalan untuk mengikuti arus baru perekonomian. Sandi pun menargetkan program OK OCE dapat menghasilkan pengusaha yang mampu bersaing di tingkat dunia.

Indonesia akan menjadi salah satu dari tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2035. Namun, jangan sampai momen tersbut hanya mampu dimaksimalkan oleh segelintir orang. Umat juga harus turut andil dalam mengangkat perekonomian dan menuai hasilnya di kemudian hari. Maka sudah sepatutnya kita kembali menunaikan teladan Rosulullah SWA yang menjadikan Masjid sebagai sentra kehidupan umat, tak terkecuali di bidang ekonomi.

Sumber:
indonesiainside.id
cnnindonesia.com
katadata.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun