Umat Islam yang terkumpul dalam persaudaraan Alumni 212 memberikan evaluasi pada jalannya Pilpres 2019. Para ustad, santri, dan para Jemaah yang tersebar di seluruh penjuru negeri menyampaikan sikap mengenai bagaimana hasil dan jalannya Pilpres 2019. Persaudaraan Alumni 212 tersebut menyampaikan temuan ratusan dugaan kecurangan pemilu kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Bentuk indikasi kecurangan tersebut seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah, kertas suara telah tercoblos, hingga kejanggalan saat penghitungan suara dilakukan setelah proses pencoblosan.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyampaikan, bahwa saat pemilu di lapangan banyak terjadi yang terjadi secara masif. "Pada Rapat BPN Prabowo-Sandi tadi, kami para ulama bertemu dengan Ketua BPN Djoko Santoso untuk menyampaikan perkembangan di lapangan berkaitan masifnya kecurangan Pemilu dan kami berikan masukan," ungkap Slamet Ma'rif. Dia mengatakan para relawan 212 terus menyampaikan laporan terkait adanya indikasi kecurangan Pemilu dan langsung dikoordinasikan dengan BPN Prabowo-Sandi, yang nanti akan disampaikan ke Bawaslu.
Terkait laporan dari berbagai ulama dan jamaah di daerah terkait kecurangan Pilpres 212, PA 212 berencana menggelar sebuah pertemuan besar, mengadakan ijtima ulama III untuk menentukan keputusan terkait hasil pemilu ini. Slamet mengatakan ijtima ulama ketiga itu diharapkan bisa menghasilkan satu fatwa yang akan mereka pakai dalam mengambil tindakan selanjutnya menyikapi Pilpres 2019 ini. Nantinya, kata dia, akan ada perwakilan ulama dari setiap provinsi seperti dua ijtima sebelumnya.
Menurutnya ulama tidak akan akan menyerah pada kecurangan yang terjadi  pada Pilpres 2019, umat telah memberikan suara dan mandat kepemimpinan pada Capres, tapi mandat tersebut malah disalahgunakan dengan sikap curang. "Apakah kita biarkan bahkan menyerah terhadap kecurangan dan ketidakadilan atau kita harus ambil hak kedaulatan rakyat. Kalau memang hasilnya ijtima ulama harus mengambil hak dan kedaulatan rakyat maka rakyat Indonesia punya hak untuk mengambil hak-haknya," ujar Slamet Ma'rif.
Ulama dan segenap umat I berbagai macam daerah telah merapatkan barisan untuk tidak menyerah pada kecurangan. Suara mereka tetap sama dan akan terus mendukung Capres-Cawapres hali Ijtim ulama II yaitu mendukung kemenangan Prabowo-Sandi. Saat ini melihat banyak kecurangan yang terjadi dan merugikan pihak Prabowo-Sandi, ulama dan umat tidak tingggal diam, mereka mempersiapkan gerakan dalam menanggapi hasil pemilu 2019. Umat bersatu tak bisa dikalahkan, Prabowo-Sandi menang Indonesia adil dan makmur berkumandang.
Sumber:
https://pilpres.tempo.co/read/1199288/evaluasi-pilpres-2019-pa-212-akan-gelar-ijtima-ulama-ketiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H