Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Besok, Kita Sudahi Semuanya

16 April 2019   21:38 Diperbarui: 16 April 2019   22:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok, tanggal 17 april 2019, hari yang kita tunggu-tunggu bersama. Besok, adalah puncak perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik. Besok adalah mimpi kita untuk memiliki Presiden baru.

Besok, kita sudahi pertikaian antar anak bangsa. Besok, kita sudahi perilaku bully membully di Medsos. Besok, kita sudahi kriminalisasi ulama. Besok, kita sudahi ketidakadilan hukum di negara ini. Besok, kita sudahi politisasi aparat penegak hukum. Besok, kita sudahi sandiwara hukum kasus penyerangan Novel Baswedan. Besok, kita sudahi fitnah kepada ulama-ulama pembela kebenaran. Besok, kita sudahi korupsi di Indonesia.

Besok, kita sudahi sengkarut BPJS ketenagakerjaan. Besok, kita sudahi salah kelola BUMN. Besok, kita sudahi kebohongan tentang mobnas esemka. Besok, kita sudahi kartel pangan di Indonesia. Besok, kita sudahi tingginya harga tiket pesawat. Besok, kita sudahi mahalnya harga Listrik. Besok, kita sudahi nasib buruk buruh migran di luar negeri.

Besok, kita sudahi industri perdagangan manusia. Besok, kita sudahi perdagangan narkoba. Besok, kita sudahi hilangnya kapal dan ABK di perairan Indonesia. Besok, kita sudahi ketidakamannya WNI di luar negeri. Besok, kita sudahi perilaku negara yang membubarkan ormas tanpa proses pengadilan yang transparan. Besok, kita sudahi pemanfaatan badan intelijen untuk kekuasaan. Besok, kita sudahi anggaran pertahanan yang kecil.

Besok, kita sudahi import pangan ketika panen. Besok, kita sudahi pelarangan cantrang semena-mena.  Besok, kita sudahi tenaga kerja asing ilegal bekerja di negara kita. Besok, kita sudahi sulitnya mencari pekerjaan. Besok, kita sudahi tingginya harga-harga sembako. Besok, kita sudahi banjirnya produk-produk China di Indonesia. Besok, kita sudahi tingginya tarif pajak pekerja. Besok, kita sudahi penindasan terhadap buruh dan guru honorer.

Besok, kita sudahi monopoli investor China di Indonesia. Besok, kita sudahi usir paksa yang dilakukan pemerintah. Besok, kita sudahi rencana penjualan aset BUMN melalui Super Holding. Besok, kita sudahi pembangunan infrastruktur yang menggunakan utang luar negeri. Besok, kita sudahi deindustrialisasi dalam negeri. Besok, kita sudahi ketimpangan ekonomi di daerah terpencil dengan di kota. Besok, kita sudahi ketidaksejahteraan ASN.

Besok, kita sudahi monopolisasi developer dalam membangun hunian tempat tinggal. Besok, kita sudahi kesenjangan kualitas pendidikan antar provinsi. Besok, kita sudahi Ujian Nasional yang membebani siswa. Besok, kita sudahi komersialisasi pendidikan dasar. Besok, kita sudahi buruknya pelayanan medis akibat kacau nya pembayaran BPJS oleh pemerintah. Besok, kita sudahi buruknya kualitas medis di RS.

Besok, kita sudahi buruknya  tata kelola bencana alam. Besok, kita sudahi kerusakan lingkungan akibat eksploitasi alam besar-besaran. Besok, kita sudahi kebakaran hutan. Besok, kita sudahi krisis air bersih di negara kita.

Besok, kita sudahi tingginya angka bayi dan ibu meninggal karena kurang gizi. Besok, kita sudahi stunting balita di Indonesia. Besok, kita sudahi ketidakadilan yang dialami oleh kaum disabilitas. Besok, kita sudahi politisasi Program Keluarga Harapan. Besok, kita sudahi penerbitan kartu-kartu yang sudah jelas gagal membawa kesejahteraan. Besok, kita sudahi mimpi buruk pengelolaan liga sepak bola Indonesia. Besok, kita sudahi buruknya pembinaan pemain sepak bola kita. Besok, kita sudahi mafia skor dalam kompetisi Indonesia. Besok, kita sudahi nasib buruk pekerja seni di Indonesia. Besok, kita sudahi masa depan yang tidak menentu para pahlawan olahraga Indonesia.

Besok, kita sudahi kebohongan melalui media dan survei. Besok, kita sudahi politik pencitraan. Besok, kita sudahi nomor hp dan email kita dihack.   Besok, kita sudahi issue yang menuding mesjid menjadi sarang teroris.    Besok, kita sudahi politisasi pembagian sertifikat lahan. Besok, kita sudahi salahnya mekanisme dana desa.   Besok, kita sudahi ketidaknetralan media. Besok, kita sudahi persekusi terhadap kritikus dalam alam demokrasi. Besok, kita sudahi perasaan was-was ketika mengkritik pemerintah. Besok, kita sudahi politisasi agama.

Besok, kita sudahi pertumbuhan ekonomi yang stagnan di 5%. Besok, kita sudahi terbitnya paket kebijakan ekonomi yang tidak bermanfaat bagi stabil nya nilai tukar rupiah. Besok, kita sudahi buruknya iklim investasi. Besok, kita sudahi anjlok nya industri ritel dalam negeri. Besok, kita sudahi menggunungnya hutang luar negeri. Besok, kita sudahi tergerusnya cadangan devisa kita akibat defisit neraca perdagangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun