Kenalin, aku Dira. Dan ini ceritaku di suatu sore bersama seorang kenalan bernama Damar.
Ting, suara notifikasi ponsel ku sore itu.
Rupanya Damar yang menghubungiku. Padahal aku lagi asik-asiknya baca novel di salah satu aplikasi baca oren.
“Damar : Ketemuan yuk Dir. Kita udah lama engga pernah ketemu kan.”
Ck, decakan ku kala itu. Kenapa selalu ngajak ketemu sih.
Aku punya alasan kenapa malas bertemu dengan nya. Lihat saja isi pesannya, “Kita udah lama engga pernah ketemu kan”, padahal aku dan Damar tidak pernah bertemu. Damar aneh.
“Oke, ketemu di warung makan ini ya. Nanti sore habis ashar.”
Akhirnya kalimat persetujuan yang aku kirim ke Damar.
Sesampainya di sana, aku sedikit terlambat. Tiba-tiba gugup menyerang. Do’a andalan pun keluar, bismillah ini cuma ketemu aja dan nothing special.
“Damar kan ?” itu kalimat yang aku ucapkan ketika pertama kali bertemu dengannya. Dia sedikit tersentak ketika aku mengulang pertanyaan, “ i..iya”.
“Dia ngelamun ?” batin ku. Pasalnya dia cukup lama terdiam melihat ke arahku.