Pengeboman Tentara Israel terhadap Gaza mengakibatkan terjadinya kelangkaan bahan pangan seperti tepung, roti, air dan lain sebagainya. Salah satu dampak yang dirasakan oleh rakyat Gaza ialah kelangkaan gas dan listrik. Sehingga mereka tidak dapat menggunakan oven yang berbahan bakar gas dan listrik untuk membuat roti. Penggunaan Oven tanah liat menjadi alternatif bagi rakyat Gaza pada saat ini. Salah satu warga Gaza yang menggunakan oven tanah liat ialah Hajjah Umm Al-Jamil
Umm Jamil yang kini Tengah berada di Kota Khan Yunes menggunakan Oven Tanah liat ini untuk membuat kue bagi anak-anak dan tetangga di sekitarnya. Umm Jamil meminta pada anak-anak untuk mencari kertas karton ataupun kayu bakar sebagai bahan bakar oven tanah liat dan juga sebagai pengganti gas yang semakin langka di Gaza pada saat ini. Hal ini dilakukan oleh mereka setiap hari hingga matahari tenggelam
Umm Jamil juga mengatakan pada media Al-Quds Al-Arabi bahwasanya "Hampir lebih dari sepuluh jam ia memasak roti untuk semua orang yang berada diwilayahnya termasuk juga para pengungsi. Ia memasak atas dasar solidaritas dalam keadaan sulit tanpa adanya imbalan materi. Tetangganya yang Bernama Umm Ahmed menambahkan bahwasanya dia dan orang dewasa lainnya saling membantu untuk memasak roti bagi anak-anak yang dinilai tak berdaya jika dibandingkan dengan orang dewasa pada masa sulit seperti saat ini.
Umm Ahmed juga mengatakan bahwasanya ia membuka toko rotinya bagi seluruh rakyat Gaza. Ia menyisihkan sebagian roti untuk keluarganya dan Sebagian roti lainnya semua orang seperti pengungsi ataupun orang yang lewat di depan tokonya. Ia juga mengizinkan orang-orang itu untuk membuat roti mereka sendiri dan hanya membayar tepung dan kertas saja.
Selain itu Umm Ahmed juga mengatakan bahwasanya ia membuat oven tanah liat ini dari lima tahun yang lalu. Dan pada saat ini oven tanah liat menjadi satu-satunya barang yang berharga.
Reem Al-Kurd menambahkan bahwa "Kayu dan dedaunan sederhana diperoleh dan dikumpulkan dari jalan-jalan hingga gang-gang dalam upaya menyediakan roti bagi para pengungsi"
Muhammad Shamour juga mengaskan bahwasanya "Pada siang hari di Gaza hanya terlihat Gedung-gedung yang rata dengan tanah dan pada malam hari hanya gelap gulita kecuali apabila tentara Israel meluncurkan Rudal Fosfor ke negeri ini
Adapun Amer Al-Farra mengatakan bahwa "Gas, solar, bensin, dan listrik menjadi bahan bakar bagi hampir setiap mesin, jadi memutus bahan bakar tersebut dari Gaza sama saja mengutuk masyarakatnya untuk kembali ke masa lalu.
Mengenai pendapatnya tentang penggunaan kembali oven tanah liat pada saat ini Amer Al-Farra juga mengatakan bahwa "Jikalaupun pada akhirnya gaza kembali ke caro, tenda, dan tanah liat, atau bahkan jika masyarakat kembali melakukan barter, dan juga jikalapun tantara Israel membalikkan waktu dan mengebomnya dengan senjata tidak akan pernah menghapus identitas atau menduduki tanahnya.
Diterjemahkan dan diulas dari Media جريدة القدس العربي berjudul مخابز أغلقت وأخرى دمرها القصف… أفران الطين للحصول على الرغيف في غزة المنكوبة yang dipublikasikan pada Senin, 20 November 2023