Mohon tunggu...
M Ilham Nurjaman
M Ilham Nurjaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kebebasan

Ketegaran dan Tawa~ Ia yang tertawa di atas ketegaran, akan menangis karena ketegaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Geografi Kontemporer Mengenai Zaman/Musim Menurut Al-Mas'udi dalam Al-Tanbih wa Al-Ishraf

16 Juni 2023   21:05 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi singkat mengenai sosok penulis Al-Tanbih wa Al-Ishraf yaitu Al-Mas'udi yang memiliki nama lengkap Abu Al-Hasan Al-Mas'udi, merupakan seorang tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-10 yang berkontribusi dalam ilmu sejarah serta ilmu geografi. Beliau bahkan mendapatkan julukan sebagai "Heredotus Arab". Banyak karya yang telah ia terbitkan di antaranya salah satu karya yang terkenal ialah Al-Tanbih wa Al-Ishraf yang merupakan karya terakhir beliau yang terbit pada tahun kematiannya.

Dalam buku Historiografi Islam karya Fajriudin (2018) menjelaskan bahwa Al-Mas'udi merupakan seorang tokoh sejarawan muslim yang menggunakan metode dirayat. Di samping seorang sejarawan, Al-Mas'udi juga dikenal sebagai seorang pengembara ... Dalam pembahasannya mengenai persoalan-persoalan sejarah, ia menaruh perhatian terhadap dampak iklim dan lingkungan georgrafis.

Dalam karyanya yang berjudul Al-Tanbih wa Al-Ishraf, yang merupakan karya terakhir sekaligus revisi dan pelengkap bagi karya-karya sebelumnya. Menurut Asqi Hilmi Sauqi dalam Kompasiana.com (2023) menjelaskan bahwa karya ini merupakan karya yang ditulis oleh Al- Mas'udi yang berusaha untuk mencoba memperbaiki dan melengkapi karya-karya terdahulunya.

Dalam kitab Al-Tanbih wa Al-Ishraf Siri 1 Terjemah Arsyad Mokhtar, pada halaman ke 23 membahas tentang Penjelasan Mengenai Pembahagian Zaman, Penggalan tahun, Manzilah Bagi Setiap Penggal dan Lain-lain. Beliau menuliskan mengenai pembagian musim/zaman terbagi ke dalam empat musim dalam setahun. Beliau menjelaskan mengenai ke empat musim itu dengan rinci pembagian waktu dan jumlah harinya serta karakteristik yang ada dalam setiap musimnya.

Musim pertama ialah Musim Rabi'/Panas Basah. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa temponya ialah selama 93 hari 23 jam. Bermula pada bulan Maret hingga bulan Juni. Kemudian musim kedua ialah Musim Kemarau/Panas Kering. Temponya ialah 92 hari 23 1/3 jam. Bermula pada bulan Juni hingga 24 hari bulan September. Musim ketiga ialah Musim Kharif/Sejuk Kering, temponya ialah 88 hari 17 3/5 jam. Yaitu bermula pada 24 hari bulan September hingga 22 hari bulan Desember. Musim terakhir ialah Musim Sejuk/Sejuk Basah. Bertempo 89 hari 14 jam. Bermula pada 9 hari bulan Desember hingga 21 hari bulan Maret. Pembagian ini berdasarkan kepada pergerakan matahari setiap tahunnya.

Berdasarkan pada paragraf di atas, Abu Al-Hasan Al-Mas'udi memberikan penjelasan mengenai pembabakan musim setiap tahunnya berdasarkan pergerakan matahari dalam setiap tahunnya. Beliau memperhatikan pergantian musim dengan karakteristiknya berdasarkan pergerakan matahari. Musim panas basah, panas kering, sejuk kering, dan sejuk basah yang terbagi setiap tahunnya. Kemudian bagaimana perhitungan musim berdasarkan ilmu geografi kontemporer? Berikut penjelasannya.

Dalam hal pembagian musim setiap tahun diperlukan beberapa teori yaitu astronomi, iklim, ekologi, geografi, dan fisika. Setiap teori tersebut diperlukan untuk membantu menghitung pembagian musim. Dengan menggunakan teori astronomi, kita dapat memahami bahwa perubahan posisi bumi terhadap matahari dapat mempengaruhi perubahan musim. Kemudian dengan teori iklim dapat menjelaskan perubahan musim terjadi karena perbedaan suhu dan kelembaban udara yang terjadi di belahan bumi. kemudian teori ekologi menyatakan bahwa perubahan musim terjadi karena adanya perubahan dalam ekosistem. Teori berikutnya ialah teori fisika yang menyatakan bahwa perubahan musim terjadi karena adanya perbedaan dalam intensitas radiasi matahari yang diterima oleh bumi. Kemudian teori geografi yang akan dijelaskan dalam paragraf berikutnya.

Teori Geografi menyatakan bahwa perubahan musim terjadi karena adanya perbedaan dalam jumlah sinar matahari yang diterima oleh berbagai belahan bumi. Pada saat bumi berada pada posisi tertentu, salah satu belahan bumi akan menerima sinar matahari dengan intensitas yang lebih tinggi, sehingga suhu udara menjadi lebih panas. Sedangkan pada saat bumi berada di posisi yang berbeda, belahan bumi yang sama akan menerima sinar matahari dengan intensitas yang lebih rendah, sehingga suhu udara menjadi lebih dingin.

Kurang lebih apa yang menjadi landasan teori penentuan musim menurut ilmu geografi kontemporer dan menurut Abu Al-Hasan Al-Mas'udi sama-sama berdasarkan matahari. Menurut Al-Mas'udi bahwa perubahan musim terjadi akibat pergerakan matahari setiap tahunnya, kemudian menurut ilmu geografi kontemporer menjelaskan bahwa perubahan musim terjadi karena perbedaan jumlah sinar matahari yang diterima di belahan bumi. Maka dapat kita simpulkan bahwa ilmu geografi kajian Al-Mas'udi sama dengan kajian geografi masa kini.

Pembagian musim berdasarkan geografi kontemporer dibagi berdasarkan iklim di setiap wilayah yang ada di belahan bumi. Menurut Restu (Gramedia.com) menjelaskan Musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam setahun. Bagi negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim sebanyak empat kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian musim sebanyak dua kali.

Menurut geografi kontemporer, musim terbagi ke dalam empat bagian. Musim pertama ialah musim dingin ditandai dengan salju-salju yang turun di belahan utara terjadi pada tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Sedangkan, di belahan bumi bagian selatan, musim dingin terjadi pada tanggal 21 Juni hingga 23 September. Musim kedua ialah musim semi yang terjadi setelah musim dingin. Pada bumi bagian utara terjadi pada tanggal 21 Maret hingga 21 Juni. Sementara itu, di belahan bumi bagian selatan musim seminya terjadi pada tanggal 23 September hingga 21 Desember. Musim ketiga ialah musim panas yang terjadi setelah musim semi usai. Belahan bumi bagian utara musim panas terjadi pada tanggal 21 Juni hingga 23 September kemudian, di belahan bumi bagian selatan terjadi pada tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Musim terakhir ialah musim gugur yang terjadi setelah musim panas yang terjadi pada tanggal 23 September hingga 21 Desember di bumi bagian Utara kemudian, di bumi bagian selatan terjadi pada tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun