Mohon tunggu...
Milenia RizkyAmelia
Milenia RizkyAmelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - TIM II KKN UNDIP 2021

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenalkan Desa Wisata Kaliputu, Mahasiswa KKN Undip Publikasikan Kaliputu Cultural and Artificial Tourism Village

10 Agustus 2021   12:41 Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:58 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KUDUS (21/7/2021) -- Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa di kenal dengan UMKM keberadaannya sangat banyak di Indonesia. Bahkan menurut Data Tempo, pada tahun 2021 tercatat ada sebanyak 65 juta pelaku UMKM di Indonesia. Beberapa pelaku UMKM tersebut berada di Desa Kaliputu, Kabupaten Kudus, Jawa tengah. Di Desa Kaliputu terdapat sekitar 48 pelaku UMKM yang sebagian besar adalah pelaku UMKM Jenang, yakni berjumlah hingga 27 UMKM.

Pada tahun 2021 ini, COVID-19 memberikan dampak buruk yang semakin besar bagi para pelaku UMKM terutama di sector perekonomian. Terlebih adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berdampak pada menuurunnya jumlah pesanan, sulitnya pendistribusian, hingga tidak sedikit pelaku UMKM yang harus gulung tikar. Adanya kesulitan akibat COVID-19 tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Kaliputu bersama dan membantu UMKM Jenang di desa Kaliputu untuk bangkit.

Desa Kaliputu merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang memiliki keistimewaan yaitu menjadi salah satu Desa Wisata dengan jenang sebagai destinasi wisata utamanya dan menjadi sentra pembuatan jenang. Jenang sendiri merupakan jajanan khas dari Kudus.

Untuk membantu kegiatan branding dan meningkatkan awareness masyarakat mengenai Kaliputu sebagai Desa Wisata, Mahasiswa KKN Undip melakukan program branding dan promosi untuk memberdayakan para pelaku UMKM Jenang di desa Kaliputu dengan Kaliputu sebagai Desa Wisata Jenang. Hal ini dilakukan meskipun Desa Kaliputu telah menjadi Desa Wisata.

Program branding Desa Wisata Kaliputu dilakukan melalui sosial media Instagram, bisa dilihat di @kaliputusentralnyajenang. Desa Kaliputu dikenalkan sebagai desa wisata dengan mengusung "Desa Wisata Kaliputu, Cultural and Artificial Tourism Village" yang berarti Desa Wisata Kaliputu, Desa Wisata Budaya dan Buatan. Kaliputu sendiri memang ditetapkan sebagai Desa Wisata Budaya dan Wisata Buatan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus dalam Keputusan Bupati Kudus Nomor 556/126/2020.

Dokpri
Dokpri

Selain itu, dalam program banding juga dilakukan pengenalan mengenai letak Desa Kaliputu, legenda unik terbentuknya desa kaliputu da nasal-usul jenang. Lalu mengenalkan destinasi wisata di Desa Kaliputu yaitu Wisata Jenang, Gebyar Sarkali (Pasar Pingir Kali), hingga wisata religi seperti ziarah ke Pesarean Sedomukti yang merupakan makam Trah Tjondronegaran dan Raden Mas Panji (RPM) Sosrokartono dan Taman Makam Pahlawan. 

Dan pastinya pengenalan Wisata Jenang dan Pusat-Pusat Jenang yang ada di Kaliputu. Dalam menjadi Sentral Jenang, desa Kaliputu juga memiliki tradisi Kirab Budaya Tebokan untuk berucap syukur kepada Tuhan YME. Bahkan, Desa Kaliputu juga memiliki tarian khasnya sendiri yakni Tari Jenang yang diciptakan untuk menggambarkan proses pembuatan jenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun