Di satu malam aku terus menyebut namamu
Tapi hanyalah namamu
Gerakan badanmu, gerakan lidahmu
Tidak pernah aku tiru
Padahal cinta membuktikan
Apa yang kau gerakan
Pasti aku gerakan
Apa yang kau ucapkan
Pasti aku ucapkan
Tapi syahwatku menolak
Saat itulah jalanku terasa sepi tanpamu
Saat itulah aku kembali mencoba menyebut namamu
Hingga waktu merebutmu dari diriku
Ketika fajar memaksa kembali
aku pun ingat namamu
saat itu lah aku merasakan sesaknya dada
Ya insan yang indah
Pada angin malam aku titipkan rindu
rindu yang mebuatku sakit
Hanya namamulah penawar rasa sakitku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H