Mohon tunggu...
Milda
Milda Mohon Tunggu... Pelajar -

Akulah pengagum dari kegelapan yang amat butuh dirimu sebagai penerang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pulanglah Tulang Rusuk

26 Desember 2018   16:46 Diperbarui: 26 Desember 2018   16:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung malam,
Kusendiri disini
Menatap langit-langit kamar
Deruan angin kencang pun mencuat
Sebatas selimut yang mengertikanku
Sebab rasa sepi itu hadir kembali
Perasaan yang sangat pahit kurasakan
Kini harus aku lewati
Sunyinya hari-hariku
Entah akan jadi apa diriku esok
Akankah aku masih kuat mengarunginya
Dengan berbekal jutaan sel yang ada ditubuh
Tak mampu menerjang fantasiku
Satu persatu selku pun membeku
Pertanda bahwa ia mulai lelah
Aku rasa aku membutuhkannya
Tulang rusukku
Dikau dimana
Kau hilang bak ditelan alam
Aku letih menunggu hari kepulanganmu
Dengan cara apalagi agar kau tahu
Bahwa disini aku sudah jenuh
Wahai tulang rusukku
Cepatlah pulang, lalu lengkapi aku

Balikpapan: 26 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun