Mohon tunggu...
MILA UTAMI S
MILA UTAMI S Mohon Tunggu... Diplomat - Researcher personality

Singing | Energy and Policy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menilik Kinerja Holding BUMN Pertambangan

8 Juni 2021   07:52 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:10 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

MIND ID berencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam tiga tahun kedepan dan tahun ini masih dalam tagap persiapan dengan memisahkan MIND ID dan INALUM Operating. Menurut Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan bawah INALUM Operating akan berdiri sendiri begitu juga dengan MIND ID. INALUM Operating merupakan anak perusahaan dari INALUM atau MIND ID. Selain MIND ID akan ada 14 BUMN dan anak usaha yang akan masuk dalam bursa saham pada 2023 seperti Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, dan lainnya.

Menurut pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto mengatakan rancana IPO MIND ID menjadi alternatif pendanaan jika kebutuhan CAPEX semakin besar seiring dengan adanya rencana hilirisasi yang sedang didorong pemerintah. Selain itu, dengan MIND ID menjadi perusahaan terbuka unsur Good Corporate Governance (GCG) perusahaan dapat dijaga dan kreditibilitas menjadi lebih baik sehingga menjadi daya tarik bagi investor. Toto Pranoto juga menambahkan bawa dalam pelaksanaan IPO ada berberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti regulasi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada anak usaha maupun aset. 

Selain itu, MIND ID perlu menjaga atau meningkatkan penguasaan aset tambang nasional. Beliau juga menyarankan agar alue creation dapat tetap dijaga yakni dengan mendorong kegiatan eksplorasi sehingga memberi nilai tambah bagi nasional. Namun menurut, Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengatakan bahwa masih perlu kajian mendalam terkait pelaksanaan IPO karena menyangkut aset vital negara dan IPO pada holding company akan menarik minat yang lebih besar dibandingkan operating company. Selain itu, perlu dicermati penggunaan dana yang diperoleh dari IPO.

Sedangkan menurut Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat beranggapan bahwa IPO dapat menjadi penggalangan dana eksternal yang tepat sehingga tidak menambah beban liabilitas MIND dan harga saham yang menarik akan marik investor di pasar modal. Namun Teguh Hidayat juga menyarankan agar IPO tidak direncanakan dalam waktu dekan dikarenakan Bursa Efek Indonesia bisa jadi masih kurang menarik di mata calon investor, isu Papua masih panas sehingga dapat memici konflik politik. Lebih lanjur, Teguh menambahkan agar realisasi IPO dilakukan apabila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah kembali pulih ke level 6.500 hingga 7.000, dan isu Papua sudah mereda. Sementara jika MIND ID membutuhkan dana dalam waktu cepat, Teguh menyarankan agara MIND ID memilih opsi pendanaan eksternal dari perbankan.

Direktur Kajian Strategi Sumber Daya Alam (Cirrus), Budi Santoso menilai sebaiknya opsi IPO MIND ID tidak diambil dan lebih baik memilih opsi lain seperti mencari pinjaman perbankan dari bank-bank BUMN dalam menghimpun pendanaan eksternal seperti melibatkan bank-bank BUMN sehingga manfaatnya juga akan ke pemerintah dan kepemilikan masih nasional.

Jika melihat bahwa MIND ID merupakan Holding Industri Pertambangan Indonesia yang dipimpin oleh perusahaan tambang BUMN berbentuk Persero dan juga Perseroan Terbatas yang menguasai saham negara di kelima anggota holding artinya aset yang dikelola oleh MIND ID adalah aset negara. 

Berdasarkan UU No. 19 tahun 2013 tentang Badan Usaha Milik Negara pasal 77 point D tertulis “Persero yang bergerak di bidang usaha sumber daya alam yang secara tegas berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan dilarang untuk diprivatisasi”. Privatisasi sendiri adalah usaha meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero dengan menjual saham perusahaan atau Persero tersebut. MIND ID sendiri mengelola aset negara sehingga perlu dipertanyakan kembali aset atau saham siapa yang akan ditawarkan dalam Bursa Efek Indonesia? Saham Persero dalam hal ini PT INALUM (Persero) atau anak perusahaan?

Rencana IPO MIND ID dan INALUM Operating haruslah dirancang dan dipersiapkan secara matang baik dari sisi strategi pasar, ekonomi hingga hukum. IPO memang baik untuk menambah keuntungan suatu perusahaan namun perlu diingat bahwa IPO juga bisa mengalami kegagalan yang dapat mengakibatkan kerugian yang besar atau kehilangan penguasaan aset walaupun perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari perusahaan BUMN (Persero) namun dampaknya juga akan dirasakan oleh perusahaan BUMN tersebut yang mengakibatkan kinerja BUMN akan memburuk sehingga target yang diinginkan tidak tercapai dan apabila kinerja BUMN buruk akan berdampak pada pendapatan negara atau bisa merugikan negara.

DAFTAR PUSTAKA :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun