Tim KKN MIT DR 13 Kelompok 36 Â UIN Walisongo melakukan pembuatan tong sampah dan menempatkan nya pada tempat yang mudah dijangkau warga atau tempat umum yang biasa dikunjungi oleh warga, mereka membagi ke empat titik lokasi yaitu Masjid, Gereja, Madrasah, dan Balai dusun. Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, (22/02/2022). Â Hal ini mereka lakukan agar memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali. Memisahkan pembuangan sampah organik dan anorganik dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah.
Â
Kebersihan lingkungan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, seperti diare, demam berdarah, muntaber, dan lainnya. Pencapaian ini dilaksanakan demi terciptanya suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman. Kebersihan merupakan sebuah cerminan untuk setiap individu di masyarakat dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari.
Â
"Masyarakat dusun Ngesrep sudah  memiliki kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat dusun Ngesrep mendapatkan sosialisasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, mengingat binatang laut yang sudah banyak menjadi korban sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh manusia. Maka dari itu masyarakat harus sadar akan pentingnya membuag dan mengolah sampah yang benar, misalnya dengan memisahkan sampah plastik dan sampah non plastik, dan membakar sampah plastik di tungku kayu bakar" ujar Tasmiyati selaku warga Dusun Ngesrepbalong.
Â
Dalam hal ini mahasiswa UIN Walisongo mendukung kesadaran masyarakat dusun Ngesrep dengan menjalankan program kerja ini, mahasiswa UIN Walisongo membuat tempat sampah organik dan anorganik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mebuang sampah pada tempatnya. Selain itu memudahkkan masyarakat untuk membuang sampah dan warga dapat memilah sampah dengan mudah.
Â
Kegiatan ini dilakukan pada minggu terakhir KKN MIT DR 13, mulai dari menyiapkan bahan yang dibutuhkan serta pengerjaan pengecatan drum yang digunakan untuk tong sampah, tong sampah yang mereka sediakan ada delapan buah atau empat pasang, masing-masing tempat mendapatkan dua buah tong sampah atau satu pasang tong sampah (organik dan anorganik). Hal ini dilakukan agar warga Dusun Ngesrep lebih mudah dalam menjangkau tong sampah serta tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Â
Penulis: Milatuzzulfa (Anggota KKN MIT DR 13 Kelompok 36 UIN Walisongo Semarang)