Mohon tunggu...
Miftach Salim
Miftach Salim Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Mahasiswa biasa di salah satu kampus negeri di Surabaya. Menulis untuk berbagi ide, Twitter : @miftachsalim IG : https://www.instagram.com/miftachsalim/ for Bussiness : Miftachsalimppns@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Studi Terbaru Membuktikan Bahwa Makan Lebih Sedikit Daging Merah Justru Buruk untuk Kesehatan

1 Oktober 2019   14:57 Diperbarui: 1 Oktober 2019   15:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini adalah terjemahan dari The New York Times tentang sebuah penemuan yang mengejutkan dari Para peneliti tentang cara diet dengan tidak memakan daging merah. Penulis hanya ingin menerjemahkan dan menyuarakan kembali tentang penemuan baru ini. Judul asli tulisan ini adalah Eat Less red meat, Scientist Said. Now some believe That was Bad Advice, written By Gina Kolata.

Perusahaan kesehatan publik amerika selama beberapa tahun menyarankan untuk membatasi konsumsi daging berwarna merah dan pemrosesan daging karena makanan tersebut diyakini berhubungan dengan resiko penyakit jantung, kanker dan sakit lainnya.

Namun hari ini, Kolaborasi para peneliti internasional mempublikasikan rangkaian analisis kesehatan termasuk memberi saran tentang daging berwarna merah. Berdasarkan saran yang mereka beri panduan diet dengan tidak memakan daging berwarna merah tidak didasari oleh sains yang baik. Jika ada hal baik yang muncul ketika rekomendasi untuk diet makan daging merah dilakukan, hal itu sangatlah sedikit.  Bradley Johnston (seorang ahli epidemologi di Dalhosie University Canada) mengatakan " Penuruan resiko dari kejadian itu tentunya sangatlah rendah". Bradley juga merupakan pemimpin kelompok penerbitan penelitian tentang obat penyakit dalam.

 Analisa baru ini dapat mengevaluasi cara diet yang baru dan mempengaruhi rekomendasi diet di masa yang akan datang. Dengan kata lain, mereka menyuarakan pertanyaan yang tidak enak tentang nasehat diet dan penelitian nutrisi dan  penataan standard untuk penelitian harus digunakan.

Kemudian kritik keras bertubi -- tubi datang menyerang penemuan penelitian ini. Kritik datang dari Peneliti kesehatan publik, Asosiasi kanker amerika, dan Harvard T.H chan school public health dan beberapa kelompok lain. beberapa kelompok bahkan menghubungi Editor jurnal untuk mendelay publikasinya.  Peneliti Harvard memperingatkan akan hal ini bahwa " Ini membahayakan bagi kredibilitas dari ilmu sains Nutrisi dan melukai kepercayaan publik dalam penelitian ilmiah"

Kelompok advookat sebuah diet dengan tumbuhan pada rabu mengisi petisi melawan Journal tersebut dengan Komisi Perdagangan Negara. Dr. Frank Sach, Mantan Ketua Asosiasi kesehatan jantung amerika mengatakan bahwa penelitian ini benar benar cacat.

Penemuan baru ini  mendukung aksi diet protein yang sangat populer, Namun tampaknya justru Membuat ketakutan besar publik terhadap aksi diet. Penemuan baru ini berpotensi berlawanan dengan 2 trend di dunia saat ini yaitu   peningkatan Kepedulian terhadap degradasi lingkungan akibat produksi bidang peternakan dan perhatian tentang kesejahteraan binatang yang dipekerjakan dalam dunia peternakan.

Daging bukan hanya makanan. Daging adalah simbol kekayaan pada saat perang dunia ke 2, disuguhkan di tengah piring makan malam orang amerika. Namun karena perhatian tentang kesehatan terus meningkat, konsumsi daging pun turun sejah pertengahan tahun 70 an. Sebagian besar digantikan dengan daging unggas. " Daging merah digunakan sebagai simbol kelas sosial, namun sekarang berubah" kata Dr. Frank Hu., Kepala Departemen nutrisi di Harvardh T.H. Chan school of Public Health di Boston. Namun sekarang orang orang amerika yang telah berpendidikan memilih mengurangi konsumsi daging merah.

independent.co.uk
independent.co.uk
Hasil Penelitian ini menjadi sangat kontroversial karena jika memang terbukti akan berdampak sangat besar pada 2 trend dunia tadi tentang degradasi lingkungan dan kesejahteraan hewan. ng Kemungkinan konsumsi daging Orang -- orang dengan kelas sosial tinggi akan menjadi lebih tinggi setelah penelitian ini rilis. Kemudian jangan lupa tentang Industri -- industri yang menjual Barang vegetarian pastinya akan terdampak oleh hasil penelitian ini.

Namun, Hasil penelitian harus diuji lebih lanjut karena penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan justru mengganggu kondisi kesehatan seseorang namun jika kekurangan konsumsi protein daging merah ini juga kurang bagus bagi perkembangan anak -- anak. Jika dalam Islam ada sebuah Ibadah bernama Qurban. Qurban artinya orang yang punya harta lebih mengorbankan hartanya untuk dibelikan hewan ternak seperti Sapi, kambing dan unta untuk dibagi-bagikan dengan masyarakat. Dengan cara seperti ini maka masyarakat miskin dapat mengkonsumsi daging merah, setidaknya merasakan nikmatnya Beef dan memperbaiki Gizi mereka.  

Dialihbahasakan dari nytimes.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun