Mohon tunggu...
Miftach Salim
Miftach Salim Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Mahasiswa biasa di salah satu kampus negeri di Surabaya. Menulis untuk berbagi ide, Twitter : @miftachsalim IG : https://www.instagram.com/miftachsalim/ for Bussiness : Miftachsalimppns@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jurnalisme Frontal, Energi Bangsa Habis untuk Sidang MK

21 Juni 2019   12:27 Diperbarui: 21 Juni 2019   13:48 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertandingan Pilpres masih terus berlangsung. Kedua kubu saling berebut trust masyarakat. Media berbondong bondong menyiarkan sidang MK yang benar-benar terbuka. Hampir  semua media meliput sidang ini, mulai dari Media - media TV nasional, Internasional, Koran cetak maupun elektronik Nasional dan internasional, Facebook, Twitter, Instagram bahkan Youtube sebagai media penghibur terakhir saya ikut - ikut an mentrendingkan sidang ini.

Hampir rata-rata banyak orang tau pemilu ini ada kecurangan, dan pasti ada permainan kotor itu. Kedua kubu ini sebenarnya mempunyai niatan  baik dan memiliki kebenaran menurut masing-masing kubu. Masalahnya kebenaran manusia itu relative dan di indonesia kebenaran itu bisa jadi baik dan bisa jadi tidak baik. Pihak 1 ingin membangun sarana dengan cepat meskipun berhutang dan membiarkan investor asing masuk dan pihak 2 ingin berdikari tidak  terlalu tergantung dengan investor asing

Saya kira tidak perlu sidang MK ini disiarkan di seluruh media baik nasional maupun internasional. Tidak semua orang ingin memperoleh informasi tentang sidang MK. saya pribadi pun percaya dengan institusi MK sepenuhnya, tidak perlu disiarkan sampai seterbuka ini. Kalau dirasakan  Seperti ingin memberitahu bahwasidang  MK ini agar tidak curang ya di buat terbuka. 

Pertarungan ide dan Gagasan untuk kemajuan bangsa itu sangat bagus. Tapi yang trending sekarang ini seperti saling lapor dan tuduh antar pihak kemudian di Blow up ke media.  Penangkapan aktivis yang menyuarakan ideologinya menjadi trending. lapor sana lapor sini  .... Hujat sana hujat sini

APA kita sedang diajari untuk jadi pecundang? 

Energi bangsa ini dihabiskan untuk menjadi konsumen berita perselisihan 2 kubu ini dan sedikit membahas ide dan gagasan untuk kemajuan bangsa. Bukankah waktu begitu sia-sia untuk sekedar melihat sidang MK yang berjam-jam bahkan berhari - hari. 

Bukankah lebih baik waktu yang sedikit ini digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat, berlatih gitar misalnya, berlatih mendesign, membaca journal ilmiah, membantu orang tua di rumah, bermain sepak bola, mengaji tadarus, mengerjakan skripsi,dll. Ial yang ntinya membelanjakan waktu ini untuk hal yang menambah Kualitas diri kita,upgrade kemampuan sebagai Insan cita.

Ingat, Indonesia tidak akan maju karena kemenangan politik. Namun indonesia akan jadi negara maju saat Generasinya memiliki kualitas unggul daripada bangsa lain dan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri sebagai pengelola kekayaan(Sumber daya alam). Keunggulan kualitas akan menciptakan inovasi teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan akan untuk  meningkatkan efisiensi produksi. 

Generasi unggul yang membuat negara ini tidak terlalu tergantung pada bangsa lain dalam hal Apapun.

Selamat pagi... selamat beraktivitas... jangan lupa ada bersyukur...

oleh

@Miftach salim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun